Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Meninggalnya bos m16, karena kgb... meninggalnya bos m16, karena kgb...

Profil bekas kepala dinas rahasia inggris m16, maurice oldfield. diduga meninggal diracun oleh kgb atau terkena penyakit aids. pernah dicoba disabot pihak dinas rahasia inggris m15 yang kecewa.

30 Januari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SIAPAKAH Sir Maurice Oldfield, bekas bos MI6 itu? Dia orang yang beruntung dan juga tak beruntung. Dalam buku Inside Intelligence Anthony Cavendish menceritakan betapa ia jadi korban "perang" antara dua dinas rahasia Inggris sendiri: MI5 dan MI6. Ceritanya, di tahun 1970-an Irlandia merupakan kawah Candradimukanya anggota tentara dan para agen rahasia. Mereka yang pernah bertugas di kawasan itu dan selamat memang boleh tepuk dada. Dan kenyataannya, kini semua pos penting, baik militer maupun pos intelijen, dipimpin oleh orang-orang yang pemah dicemplungkan di Irlandia. Nah, sehabis Oldfield bebas tugas dari MI6, pada 1979 oleh Perdana Menteri Margaret Thatcher ia ditunjuk sebagai Komandan Tertinggi Intelijen di Provinsi Ulster, Irlandia Utara. Ini tentu saja membuat tak senang pihak M15. Soalnya, Ulster memang masih berada dalam kawasan Inggris Raya. Karena itu, daerah ini adalah bagian wilayah MI5. Sementara itu, MI6 adalah dinas rahasia internasional, sama dengan CIA-nya AS. Maka, MI5 berusaha merebut wilayah ini. Dinas rahasia MI5 tampaknya memang berambisi beroperasi di Ulster. Pada 1974, tulis Cavendish dalam bukunya, keffka komandan intelijen di situ orang dari MI5, ada usaha menggantikan pos-pos vital di wilayah Ulster dengan orang-orang yang setia terhadap MI5. Maka, digantikanlah para anggota Intelijen Spesial Militer dengan anggota SAS, kesatuan tentara komando khusus yang terkenal itu. "Tapi itu sungguh merupakan perusakan yang tak tanggung-tanggung. Bukan saja bahwa pihak M15 kurang berpengalaman mengendalikan orang-orang di kawasan ini, tapi para jagoan dari SAS pun waktu itu belum punya pengalaman operasi di daerah semacam Ulster," tutur Anthony Cavendish. Akhirnya, SAS ditarik dari Irlandia. Celakanya lalu terjadilah saling menyalahkan antara MI5 dan MI6. Akibatnya, "Banyak agen militer yang kena comot pihak teroris, dan seorang anggota intelijen di Belfast melakukan bunuh diri. Tampaknya memang secara sengaja MI5 mencoba mendesak agar orang-orang MI6 seluruhnya ditarik dari Irlandia Utara. Hampir saja upaya ini berhasil pada 1976." Itulah, menurut Cavendish, yang menyebabkan Perdana Menteri menugasi Oldfield agar memimpin agen-agen rahasia di Ulster. Maka Oldfield pun menjadi sasaran MI5. Bahkan sebelum bekas bos MI6 ini benar-benar menginjak dinginnya tanah di Ister, kampanye mencoreng namanya sudah disebarluaskan. Ketika Oldfield akhirnya jadi juga datang di Ulster, ia sehat walafiat. Tapi segera saja, beberapa hari kemudian ia terkena sakit perut. Menurut dokter, Oldfield terkena diverhculitis, pembengkakan di usus. "Beberapa kali di bulan-bulan terakhir ia berada di Ulster,- Oldfield berkata kepadaku, agaknya ada yang mencoba meracuninya. Ia tak menjelaskan siapa yang berbuat jahat itu. Dugaanku semula, Oldfield menuduh pihak tentara gerilya Irlandia Utara, IRA. Berikut kutipan dari sebuah bab dari Inside Inteligence, mengenai bagaimana Oldfield dicoba difitnah oleh mereka yang tak menyenanginya. Agaknya bisa dipahami, bila kemudian ia tak cuma difitnah, tapi juga diracun. Di hari setelah Maurice Oldfield mengundurkan diri dari posnya di Irlandia Utara dia menelepon dan memintaku datang di flatnya, Marsham Court, London. Aku terkejut pada apa yang kudapat ketika aku.berada di sana, sore hari. Di ruang tanpa penerangan dan penuh asap rokok Maurice menunggu. Asbak di depannya penuh dengan puntung cerutu murahan. Sebuah botol wiski hampir kosong. "Demi Kristus, apa yang menjadi masalah?" tanyaku. "Tony, selama ini aku telah berbohong," katanya dengan lesu. "Dan karena itu aku kini mengundurkan diri." Kutatap wajahnya. Bekas bos MI6 ini kini seorang tua yang sakit karena kesedihan dan kanker. "Aku tak pemah merenungkan untuk bunuh diri, sebelum ini," ujamya. "Tapi, aku sekarang merenungkannya, dan aku perlu bicara denganmu." Perlahan, diperlancar oleh minuman, dia lalu menceritakan bahwa selama ini ia merasa tertekan karena harus berbohong bahwa ia bukan seorang homoseksual. Ia memang punya pengalaman, meski itu terjadi dulu, sewaktu ia masih remaja di zaman sebelum Perang. Itu semua bermula ketika teman-teman intelijen Amerika, tahun 1960-an, menaruh curiga bahwa Oldfield tidak menikah. Untuk meyakinkan mereka bahwa dia tak punya kelainan, dengan sukarela Oldfield minta diperiksa dengan tes pendeteksi kebohongan. Dan ternyata ia berhasil membohongi tes tersebut. Artinya, ia berhasil menipu tes pendeteksi itu bahwa dirinya bukan seorang homoseksual -- hal yang sangat memalukan penanyanya. Tapi, celakanya, tutur Oldfield secara rinci kepadaku, karena propaganda buruk yang ditujukan kepadanya, maka begitu ia dipindahkan di Ulster dan Irlandia Selatan, sebuah surat kabar pasang mata dan telinga di flatnya. Ia selalu diamati dan pengamat itu selalu menanyai penjaga pintu, kalau-kalau si penjaga melihat dia melakukan perbuatan homoseksual. Oldfield cemas, bila kebohongan yang disembunyikannya dalam waktu lama. Itu tentu akan membikin malu Margaret Thatcher -- tokoh yang sangat dihormatinya, dan yang telah mengangkatnya sebagai komandan intelijen tertinggi di Irlandia Utara. Sejauh ini ia tak punya pilihan lain, kecuali menghadap Sir Robert Amstrong, Sekretaris Kabinet dan penasihat keamanan perdana menteri. Kepada Amstrong ia mengakui segalanya, kemudian mengajukan permohonan mengundurkan diri. Adalah kampanye buruk yang intensif yang disebarluaskan di Irlandia Utara begitu terbetik kabar bahwa Oldfield segera diangkat di Irlandia Utara. Kampanye itu mengabarkan bahwa orang yang segera menduduki jabatan komandan tertinggi diketahui sebagai seorang homoseksual. Kabar ini kemudian dilaporkan oleh Kepolisian Kerajaan Cabang Khusus Ulster ke Polisi Metropolitan. Pihak yang dilapori kemudian mengumpulkan semua berkas tentang Oldfield, untuk diserahkan kepada Sir David McNee, untuk diusut. Kampanye itu kabarnya dibuat oleh MI5. Lalu, seorang anggota senior Scotland membocorkan laporan itu kepada seorang editor sebuah surat kabar. Tahun lalu tuduhan itu tambah menyebar dengan terbitnya buku Chapman Pincher, Traitors -- the Labirynths of Treason. Dalam buku baru itu diceritakan bahwa seorang Scotland Yard yang ditugasi melindungi Maurice memergokinya sebagai homoseksual. Pincher menyatakan bahwa Oldfield "nyata-nyata punya dorongan sebagai seorang homoseksual, seperti yang dipergoki oleh orang Scotland Yard yang ditugasi menjaga keamanannya pada 1978." Buku itu menulis hal yang aneh. Sebab, Oldfield baru bertugas di Irlandia Utara setelah Oktober 1979. Karena itu, pada 1978 dia tidak mendapat pengawalan dari Scotland Yard. Dan ketika dia mendapat pengawalan, Oldfield memperoleh, tiga petugas dari Seksi Spesial, dan ketiganya dikenalkannya kepadaku. Tak seorang dari ketiga mereka itu menulis laporan yang menyatakan bahwa Oldfield seorang homoseksual. Dan aku jamin tak seorang pun dari mereka "ketika sendirian di flat Oldfield ... mendapati buku-buku dan majalah porno dan foto-foto telanjang laki-laki muda," seperti yang ditulis Pincher dalam bukunya. Pincher juga menyatakan bahwa ketika Oldfield memimpin MI6, ia secara rutin dikunjungi orang-orang dari berbagai bangsa termasuk pelayan di flatnya. Dan pada suatu malam dia muncul dalam keadaan babak belur, seperti habis dihajar orang. Tapi pengawal Oldfield -- waktu itu tentu saja seorang anggota MI6 -- menyangkal bahwa bosnya pada hari itu muncul dalam kondisi habis diserang orang. Selama menjadi Kepala MI6 flat Oldfield memang disadap demi keamanan. Kawan-kawannya dan aku -- sebagaimana Oldfield sendiri -- tahu benar bahwa flatnya disadap guna mengetahui segala hal yang dilakukannya. Oldfield membiarkan hal itu karena ini sebuah penyadapan yang diizinkan. Tentu, bila benar ia seorang homoseksual, ia tak akan membiarkan pemasangan alat sadap itu. Ia tak akan membiarkan kegiatannya dalam hal homoseksual terekam dalam alat sadap, dan kemudian didengarkan oleh petugas di Century House, markas besar MI6. Bila demikian, itu sama saja dengan bunuh diri. Dan bila Oldfield lalu membungkam alat sadap itu, ini tentu mengundang komentar dan perhatian. Jadi, tidak ada yang aneh sebenarnya tentang pelayan yang datang dan pergi ke flat Maurice. Memang orang bisa bertanya-tanya, apa kerja para pelayan itu. Paling mereka tinggal menggoreng telur atau merebus air, sebab makanan sudah dikirim dari restoran. Tapi tidak, tidak pernah aku -- dan orang-orang yang kukenal mendapat indikasi bahwa Oldfield adalah homoseksual. Ketika aku pertama kali bertemu dengannya, di Mesir, dia baru berumur 31 tahun. Jika ia memang seorang homoseksual tentulah saat itu Oldfield baru ganas-ganasnya. Saya ketika itu baru seorang petugas yang berusia 19 tahun. Kami berteman dan sering menghabiskan waktu melakukan tugas bersama. Ketika ada kesempatan, kami membawa pesiar wanita-wanita Inggris yang menarik yang ada -- baik wanita penghibur maupun pegawai sipil dari Markas Besar (para sekretaris MI5 yang dikirim dari London), atau sekretaris lokal. Suka duka sepenanggungan, nasib orang siapa tahu. Pada 11 Maret 1981, Oldfield meninggal di Rumah Sakit King Edward VII. Cavendish bertanya kepada Sir Richard Sekretaris Kabinet, kemungkinan ia diracuni. Menurut Sir Richard, Oldfield terkena kanker di perutnya. Dan racun tak akan mengakibatkan kanker, katanya.Tapi yang tak bisa dipahami oleh Sire Richard, bagaimana selama sembilan bulan beroba, dokter-dokter di RS King Edward VII mendiagnose penyakitnya sebagai diverticulitis. Siapa tahu ini balas dendam KGB karena tak berhasil menelusup ke dalam MI5 -- bila memang sinyalemen kedua buku yang kini dilarang beredar di Inggris benar. Atau, karena tenyata Oldfield seorang homoseksual, bisa jadi ia terkena AIDS, yang kala itu belum dikenal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus