Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menteri Yasonna H Laoly Berlinang Air Mata di Penjara Khusus Anak

Yasonna H Laoly beberapa kali menyeka air mata di pipi menyaksikan pertemuan ibu dan anak-anak yang menjadi penghuni LPKA Tangerang.

18 April 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menkumham Yasona Laoly usai memberikan pengarahan kepada para Kepala Kantor WilayahImigrasi seluruh Indonesia melalui Teleconference di Kantor Ditjen Imigrasi, 2 Mei 2016. Tempo/Lucky Ikhtiar Ramadhan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Menteri hukum dan HAM Yasonna H Laoly berlinang air mata saat menghadiri sebuah acara di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang, Senin, 17 April 2018. Tangannya beberapa kali menyeka air mata itu menggunakan kertas tisu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54, LPKA Tangerang menggelar acara “Family and Society Gathering”. Dalam acara itu anak-anak penghuni LPKA dikumpulan dan dipertemukan dengan ibu mereka. Selanjutnya, anak-anak itu diminta untuk membasuh kaki ibu mereka masing-masing. "Kecintaan kepada orangtua, kecintaan mendalam walau tidak bisa bertemu fisik. Kasih sayang orangtua tidak akan putus,"ujar Yassona.

Di sela isak tangis ibu dan anak, Yasona beberapa kali mengabadikan suasana dramatis itu dengan kamera ponselnya. Ritual basuh kaki ibu itu digelar sebagai ungkapan cinta dan bakti anak kepada sang bunda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yasonna H Laoly mengatakan, anak yang menjadi narapidana dan tahanan adalah korban lingkungan sosial dan ketidak harmonisan keluarga. Kesibukan orang tua untuk mencari nafkah membuat anak terabaikan dan kekurang kasih sayang. Akibatnya anak mencari perhatian di luar rumah dan sering kali melanggar hukum serta menabrak norma dalam masyarakat.

Ayu Cipta

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus