Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menu Yang Berbeda

1 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena orang Minangkabau memiliki restoran-restoran terenak di seluruh Indonesia, standar pencarian rumah makan spesial di Sumatera Barat tentu harus ditingkatkan. Jika tidak, restoran yang kami pilih adalah rumah makan yang menawarkan menu serupa dan rasa yang hampir sama.

Lapau Nasi Zal Nasir
Jalan Pasar Bandar Buat Padang

Rumah makan ini sudah berdiri sejak 1942 dan terkenal dengan sajian gulai korma, gulai daging sapi atau kambing yang kuahnya berwarna hijau. Biasanya disajikan dalam hajatan akikah di Padang, gulai itu tidak pedas dan rasa rempah-rempahnya kuat. Restoran yang terletak tujuh kilometer dari Pasar Bandar Buat ini juga menyajikan berbagai masakan lain yang mengandung santan, seperti rendang daging, gulai kikil, pangek masin (gulai ikan), gulai babat, dan gulai telur campur tunjang.

Rumah Makan Pak Malin
Bungus, Teluk Kabung
Padang

Rumah makan ini berjarak tempuh sekitar satu setengah jam berkendaraan ke arah selatan dari pusat Kota Padang. Letaknya tak jauh dari Pantai Caroline dan berdiri persis di antara sawah-sawah penduduk, yang memberikan panorama persawahan hijau. Restoran sederhana ini menawarkan menu utama gulai lauak karang (gulai ikan karang), seperti kakap merah dan kerapu, terutama bagian kepalanya. Ikannya segar dan kuah kuningnya tidak terasa pedas.

Rumah Makan Pangek Situjuah 'Or'
Jalan Khatib Sulaiman Limbukan, Payakumbuh

Tak banyak rumah makan besar di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota. Salah satu yang terkenal adalah Pangek Situjuah "Or", yang berjarak tempuh sekitar 15 menit dari pusat Kota Payakumbuh. Ini adalah restoran milik Or dengan menu utama pangek (gulai) dan sebetulnya berasal dari Kecamatan Situjuah Lima Nagari. Rumah makan ini menawarkan gulai ikan dan daging serta rendang daging. Pengunjung juga akan mendapat suguhan panorama persawahan dan bukit-bukit hijau yang mengitarinya.

Kedai Nasi Pauh
Jalan Dr M. Jamil
Pariaman

Rumah makan ini bernama Pauh karena pertama kali berdiri di Desa Pauh, Kota Pariaman. Menu utamanya adalah gulai ikan karang, seperti kakap dan gabuah (ikan kuwe). Santannya encer dan bumbunya tak dihaluskan, tapi hanya dipecah sekadarnya, sehingga kita bisa melihat jelas berbagai bumbu itu, seperti asam kandis, bawang merah, dan bawang putih. Bahkan cabai rawitnya pun hanya ditaburkan. Itu membuat lauk ini tidak pedas dan rasa santannya datar saja, tapi daging ikannya segar.

Lontong Kas
Jalan Jhoni Anwar 32, Lapai, Padang

Lontong sayur adalah menu sarapan orang Minang. Rumah makan kecil ini termasuk yang paling populer di Padang untuk menyantap lontong sayur. Saban pagi orang antre untuk membelinya karena rumah makan milik Ni Kas ini hanya buka sejak pukul 07.00 sampai 11.00. Menu utamanya adalah lontong sayur pakis, yang sebenarnya gulai pakis yang dimakan dengan lontong. Isinya sederhana: kuah santan, lontong, sedikit daging, potongan nangka, pakis, dan kerupuk. Kuahnya tidak kental dan rasanya sedikit pedas.

Rumah Makan Aie Badarun
Jalan Raya Padang Panjang, Bukittinggi Km 6, Padang Panjang

Rumah makan besar yang dapat Anda jumpai ketika hendak masuk ke Bukittinggi ini, seperti kebanyakan restoran di Sumatera Barat, menyajikan berbagai menu Minang, dari rendang daging, dendeng, hingga beragam gulai. Beberapa menu yang menarik adalah pangek atau gulai ikan dan ayam serta pangek asam padeh tarang-tarang, yakni gulai ikan asam pedas. Ada juga bubur kampiun, yakni campuran ketan hitam, bubur candil, bubur sumsum, kolak pisang, dan kuah santan.


Dari Batang Air Sampai Pesisir

Alam terkembang Sumatera Barat menawarkan perbukitan hijau, batang air jernih, bangunan tua, dan pelabuhan kuno. Beberapa lokasi wisata utama umumnya sudah dikelola pemerintah dengan baik, tapi beberapa terbengkalai.

Obyek Wisata

Payakumbuh. Pemerintah kota ini sedang giat mendorong industri pariwisata. Jalan Ahmad Yani, jalan utama kota, dijadikan pusat kuliner dan oleh-oleh. Ngalau Indah, gua besar di atas Bukit Simarajo, sudah dikelola cukup baik, sehingga bisa didaki mobil hingga ke dekat mulut gua. Rumah Gadang Sungai Beringin adalah satu dari sedikit rumah gadang kuno yang masih terawat. Ada pula Rumah Tan Malaka, yang terletak jauh dari kota, agak kurang terurus dan sepi pengunjung.

Bukittinggi. Ini kota tujuan utama wisatawan karena ada Pasar Ateh dan Pasar Lereng serta Jam Gadang. Obyek wisata populer di sini antara lain Lubang Jepang, Ngarai Sianok, dan Benteng Fort de Kock. Dari kota ini, orang dapat mengunjungi Danau Maninjau, Gununug Marapi, dan Gunung Singgalang.

Pariaman. Kota ini terkenal dengan tradisi tabuik (tabut), yang dirayakan setiap tahun selama 1-10 Muharam. Selain memiliki Pantai Gandoriah yang putih dan bersih, mereka memiliki enam pulau kecil di seberang kota itu, seperti Pulau Tangah, Angso Duo, dan Kasiak. Selain berpiknik, wisatawan mengunjungi pulau itu untuk menyelam atau berselancar.

Padang. Sebagai ibu kota provinsi, Padang praktis jadi tempat yang paling sering dijelajahi pelancong. Kota ini punya tempat rekreasi di pesisir, seperti Pantai Caroline, Pantai Aie Manih, Pantai Padang, dan Pelabuhan Teluk Bayur, pelabuhan tua peninggalan Belanda. Ada pula Jembatan Siti Nurbaya, jembatan sepanjang 60 meter di Muara Batang Arau, yang menghubungkan Kota Tua Padang dengan Taman Siti Nurbaya. Kota tua ini bekas perkotaan pada zaman Belanda yang beberapa bangunannya masih berdiri tegak.


Dari Mana Datangnya Santan?

Makanan Minang diperkirakan banyak dipengaruhi India. Menurut penelitian Gusti Asnan, pada abad ke-13 dan ke-14 sudah ada orang India yang datang ke ranah Sumatera Barat. Tome Pires, pengelana Portugis, mencatat bahwa pada awal abad ke-16 sudah ada kapal dari Gujarat yang singgah di pantai barat Sumatera. Mereka berdagang dan mendarat di pelabuhan Tiku (kini di Kabupaten Agam) dan pelabuhan di Pariaman. "Kalau awal abad ke-16 sudah tercatat mereka datang kemari, tentu jauh sebelumnya mereka sudah masuk juga," katanya.

Di antara pengaruh India itu adalah pemakaian santan. "India utara tidak memakai santan. Mereka pakai yoghurt atau kacang-kacangan untuk pengental. Tapi India selatan pakai santan. Ini menjelaskan bahwa pengaruh budaya India di Sumatera itu datangnya dari India selatan," kata William Wongso, pakar kuliner Nusantara.

Santan, Rendang, Gulai
Makanan populer orang Minang umumnya dibuat dari santan. Dua jenis makanan dari santan yang paling terkenal adalah rendang dan gulai. Isi rendang atau gulai bisa macam-macam, dari daging dan ikan hingga singkong dan paru. Yang membedakannya hanya ragam bumbu dan cara memasaknya.

Gulai Korma
Gulai daging sapi (atau kambing) yang dipotong kecil-kecil. Berbeda dengan kebanyakan gulai yang berwarna kuning, gulai korma berwarna hijau. Tak ada kurma dalam makanan ini.
- Santan (kelapa)
- Daging sapi
- Ketumbar
- Adas manis
- Jintan
- Pekak atau kembang lawang
- Jahe
- Asam jawa
- Kapulaga (dari India)
- Kas-kas (dari Pakistan)
- Merica
- Laos
- Pala
- Cengkeh
- Kunyit giling
- Kulit kayu manis
- Bawang merah
- Bawang putih
- Daun salam
- Daun limau
- Serai
- Daun kunyit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus