Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Muhammad Fahmi Husaen, mahasiswa jurusan Komputer dan Sistem Informasi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memiliki keterbatasan dan gangguan sistem motorik justru mempunyai prestasi hebat. Ia ahli dalam mendesain mobil yang sangat keren. Tidak hanya bodi mobil, tetapi sangat detail dalam efisiensi gerak kendaraan yang dipengaruhi oleh angin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan kursi roda, ia menjelaskan senang menggambar sejak kecil. Pada 2018 ini ia mendapatkan penghargaan dari Electric Car Design Contest. Dalam kompetisi yang diselenggarakan Muscle Car Indonesia (MCI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahasiswa angkatan 2016 ini menderita penyakit Duchne Muscular Distropy (DMD). Namun dengan keterbatasannya itu justru ia bisa berprestasi. Ia masuk dalam top 5 best design menyisihkan 82 peserta lain dari berbagai wilayah Indonesia.
“Tidak sampai satu bulan saya desain. Awalnya membuat sketsa lalu dibuat blueprint dan diaplikasikan di program komputer,” kata Fahmi, Jumat, 16 Maret 2018.
Putera pertama dari pasangan Anik Marwati dan Murtandlo ini tidak bisa berjalan sejak kelas 4 Sekolah Dasar. Prestasi yang ditorehkan mahasiswa kelahiran 18 Mei 1997 ini merupakan buah dari ketekunan dan kerja kerasnya dalam mengembangkan sketsa desain mobil. Yang dibuat pun bertema mobil roadster yang merupakan mobil atap terbuka. Didesain sebagai mobil listrik yang dinamis dan elegan.
Bentuk yang dinamis dan elegan ini ia rancang untuk memaksimalkan aliran angin untuk meningkatkan pengendalian namun tetap memiliki desain yang simple. Ia menggunakan program software Adobe Illustrator, Autodesk Alias, Solidworks dan Keyshot. Sketsa yang sudah dibuat diproyeksikan ke blueprint dengan tampilan depan, samping dan atas sebagai panduan untuk membuat model 3D.
Desain Mobil hasil karya Muhammad Fahmi Husaen, mahasiswa jurusan Komputer dan Sistem Informasi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Tempo/Muh Syaifullah.
Bodi mobil yang ia rancang seperti super car atau mobil sport. Eksteriornya banyak lubang angin di depan dan samping untuk memaksimalkan laju kendaraan. Juga sebagai pendingin.
Ia menjelaskan desain mobil rancangannya ini bisa diaplikasikan jika diinginkan menjadi mobil betulan. Interiornya ia buat secara elegan dan sedap dipandang mata. Meskipun gerakan tangan untuk menulis saja terhambat, namun ia tetap semangat untuk berkarya.
Prestasi yang diraih Fahmi ini bukanlah diperoleh secara tiba-tiba. Sejak bangku SMP dia aktif mengikuti berbagai lomba dan berhasil mendapatkan juara tiga di gelaran Indonesia ICT Award 2010. Juga meraih medali perak di Olimpiade Sains Nasional (OSN) Difabel 2015 dan telah memiliki buku tentang desain mobil 3D. “Saya terus akan berkarya,” kata dia.
Ibunya, Anik Marwati yang selalu mendukung segala aktivitas yang dijalani oleh anak pertamanya itu. Bahkan, kedua adiknya juga menderita penyakit yang sama.
“Saya dorong untuk bisa terus berkarya dan melakukan hal-hal yang bermanfaat,” kata dia.