Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minta Interpelasi Formula E Dilanjutkan, PSI: Jadi Ajang Buka-bukaan

Politikus PSI mengatakan banyak hal yang perlu dijelaskan Anies Baswedan dalam interpelasi Formula E. dari commitment fee hingga studi kelayakan.

9 April 2022 | 12.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta juga menggulirkan upaya interpelasi Formula E dilanjutkan kembali. Ketua Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan interpelasi harus berlanjut agar Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan pendanaan ajang balapan itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Harapannya interpelasi bisa jadi ajang buka-bukaan. Biar semuanya jelas," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 April 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anggara, banyak hal yang perlu dijelaskan Anies Baswedan, mulai dari pembayaran uang komitmen (commitment fee) Rp 560 miliar, kejelasan kontrak, hingga studi kelayakan Formula E.

Selama ini, DPRD DKI hanya mengetahui sekilas soal pendanaan tersebut dari pemberitaan di media massa. "Enggak ada kesempatan untuk mendengarkan langsung dari Pak Gubernur," ujar Wakil Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD ini.

PDIP dan PSI kembali menggaungkan rapat paripurna interpelasi Formula E setelah Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dinyatakan tak melanggar tata tertib dan kode etik dewan dalam penyelenggaraan rapat tersebut.

Prasetyo sebelumnya dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD soal rapat paripurna interpelasi pada 28 September 2021. Alasannya, hanya Prasetyo, pimpinan dewan yang menandatangani surat undangan rapat paripurna interpelasi.

Empat wakilnya tak membubuhkan tanda tangan dengan alasan penetapan jadwal interpelasi saat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD mendadak. Enam fraksi penolak interpelasi Formula E lantas melaporkan politikus PDIP itu ke BK.

Anggara berharap agar fraksi penolak ini dapat menghadiri rapat paripurna interpelasi Formula E mendatang. Fraksi penolak interpelasi, dapat menyampaikan sikapnya dalam rapat tersebut. "Agar masyarakat tahu alasan menolaknya apa. Kalau menolaknya di media saja berarti tidak menghargai tata tertib DPRD," ucap dia.

Baca juga: Prasetyo Edi Minta Anies Tak Paranoid Hadapi Interpelasi Formula E

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus