Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Minuman Bervitamin, Sahabat atau Musuh Kesehatan?

Banyak orang menenggak minuman bervitamin untuk menambah energi dan fokus. Tapi benarkah ada manfaat minuman tersebut buat tubuh?

8 Januari 2019 | 16.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi minuman berkolagen. youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Minuman bervitamin ternyata tidak benar-benar bermanfaat bagi tubuh. Begitu menurut direktur nutrisi di Center for Science in the Public Interest, Washington, Amerika Serikat, Bonnie Liebman, di Medical Daily.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minuman bervitamin baisanya menyebutkan kata-kata seperti meningkatkan "fokus" dan "energi". Namun, nyatanya hal itu tidak didasarkan pada bukti ilmiah atau data kesehatan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Iklan label menggunakan bahasa yang tidak jelas sehingga Anda merasa mendapat manfaat, bahasanya sangat tidak jelas sampai-sampai perusahaan tidak memerlukan bukti untuk mendukung bahasa itu," kata Liebman.

Minuman bervitamin juga cenderung mengandung gula. Ecowatch, laman yang menyajikan berita lingkungan dan berbasis di Amerika Serikat, mencatat sebotol air vitamin berisi sekitar setengah liter mengandung sekitar 120 kalori dan 32 gram gula. Jenis gula yang digunakan bervariasi berdasarkan Negara. Untuk produk yang dijual di Amerika Serikat cenderung menggunakan fruktosa kristal, komponen yang lebih berbahaya.

"Konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat meningkatkan kolesterol darah, trigliserida, tekanan darah, resistensi insulin, penumpukan lemak di sekitar organ, dan risiko penyakit lemak hati," begitu menurut laman Healthline.

Penelitian mengungkapkan minuman berpemanis berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas, diabetes, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan lain. Tetapi, karena minuman itu biasanya juga diperkaya dengan zat gizi mikro, adakah manfaatnya?

Asupan beberapa mikronutrien yang direkomendasikan sebenarnya bisa terpenuhi lewat menu makanan sehari-hari. Jadi, tambahan zat gizi mikro yang didapat melalui konsumsi minuman mungkin tidak benar-benar membuat perbedaan nyata bagi kesehatan, selain itu, bisa jadi berlebihan.

Nutrisi tertentu, seperti vitamin A dan vitamin E, sebenarnya bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Peningkatan 25-50 persen dari asupan yang disarankan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Alasannya, kedua vitamin ini tidak dibuang lewat urine sehingga cenderung menumpuk di jaringan dan berpotensi menyebabkan komplikasi.

"Jika mengkonsumsinya secara berlebihan, Anda secara bertahap akan mendapat masalah dengan fungsi hati," kata ahli diet Mara Z. Vitolins.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus