Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lebak - Sekelompok monyet berkeliaran mencari makan di tempat wisata Pulau Manuk, Kabupaten Lebak. Diduga monyet tersebut kelaparan setelah hutan perbukitan Bayah dibuka untuk perluasan pabrik semen Merah Putih.
Herman, warga Kecamatan Bayah, mengatakan pengunjung dan warga sekitar kerap memberi monyet itu makanan. "Kami merasa iba melihat kawanan monyet itu sepertinya kelaparan, karena mereka agresif mendatangi pengunjung," ujarnya, Kamis 11 Maret 2021.
Populasi monyet itu diduga mendatangi tempat wisata itu karena habitatnya terusik pembangunan Pabrik Semen Merah Putih.
"Kami kerap kali datang ke sini memberikan makanan, pisang, untuk kawanan monyet itu," katanya. Masyarakat dan wisatawan biasanya memberikan kacang, pisang dan buah-buahan untuk kawanan monyet itu.
Eti, seorang pedagang di Pulau Manuk memperkirakan kawanan monyet itu mencapai ratusan ekor. Hingga saat ini mereka tidak mengganggu pengunjung. Namun terkadang ada monyet yang berani mengambil makanan bila tidak ada yang menjaga.
"Kami juga berjualan di sini tidak pernah ditinggal karena bisa diambil monyet," ujar perempuan 40 tahun itu.
Harisman, wisatawan warga Serang, Banten, merasa terhibur dengan kehadiran kawanan monyet di Pulau Manuk itu. Bahkan dia sengaja membawa makanan untuk monyet itu.
"Selain menikmati panorama Pulau Manuk, kami juga membawa makanan untuk monyet ini," katanya.
Baca juga: Pemerintah Jakarta Kesulitan Tangani Pertunjukan Topeng Monyet
Pengelola wisata Pulau Manuk bernama Yeppi mengatakan kehadiran populasi monyet itu membawa daya tarik sendiri. "Wisata di sini, selain menikmati pantai juga binatang burung elang langka dan monyet serta lutung," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini