Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Muslihat Impor Ilegal

10 Februari 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUNDUR sebagai Menteri Perdagangan pada Jumat dua pekan lalu, Gita Wirjawan menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya, kisruh beras medium asal Vietnam yang ditengarai masuk secara ilegal ke Indonesia.

Gita menyangkal adanya impor beras medium dan berkukuh bahwa semua komoditas itu masuk kategori premium yang tidak melanggar aturan.

Sebaliknya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memastikan masuknya beras medium asal Vietnam lewat pelabuhan laut.

Tempo mendapatkan dokumen impor yang ditandatangani oleh pejabat Kementerian Perdagangan--yang mengizinkan masuknya beras medium--yang kini beredar di sejumlah pasar beras Indonesia.

Dua Kriteria:
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-Dag/PER/4/2008 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor beras menetapkan dua kriteria.

Beras Medium
Digunakan sebagai stabilisasi harga, dan mengatasi kerawanan pangan. Berkode HS 10006.30.99.00, maksimal tingkat kepecahannya 25 persen. Hanya Bulog yang boleh mengimpornya.

Beras Premium
Untuk kesehatan dan konsumsi segmen tertentu. Hanya importir terdaftar--yang mendapat kuota dan izin dari Menteri Perdagangan--yang boleh mendatangkannya.

Alur Perizinan

  • Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian Kementerian Pertanian:
  • Rekomendasi: jenis, kode/pos tarif, jumlah, maksimum berat
  • Direktorat Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan:
  • Persetujuan impor: jenis beras, kode dan pos tarif, jumlah

    Importir:

  • Pemberitahuan impor barang (PIB) dan surat persetujuan impor (SPI), serta dokumen pelengkap verifikasi
  • Surveyor Dalam Negeri (Sucofindo) dan Surveyor Luar Negeri

    Eksportir:

  • Laporan hasil verifikasi surveyor:
    Jenis beras
    Invoice
    Detail pengapalan (shipping detail)
    Tes laboratorium
    Sertifikat asal (certificate of origin)

    Data Bea dan Cukai

    Sepanjang 2013 Bulog melakukan tiga kali importasi:

    16 Januari:
    Indian White Rice 4.944 ton di Pelabuhan Lampung

    7 Januari:
    Indian White Rice 4.875 ton di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya

    11 Januari:
    Vietnamese Long Grain White Rice 6.700 ton di Pelabuhan Lampung

    Temuan dan Verifikasi Tempo:

    Periode 1 Januari 2013--30 Januari 2014:

  • Ada 98 importir non-Bulog mendatangkan 1.372 kontainer beras Vietnam jenis medium 31.700 ton. Menurut aturan, mereka hanya boleh mengimpor jenis premium.
  • Kegiatan impor dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Belawan, Medan. Ada 193 frekuensi PIB untuk 34,3 ribu ton beras dalam 1372 kontainer.
  • Terjadi penyimpangan pos tarif: 1006.30.40.00 yang dikenakan pada beras impor Vietnam adalah pos tarif untuk beras Thai Hom Mali dari Thailand.

    Periode 1 Januari 2013 - Januari 2014:

  • Beras medium Vietnam masuk ke Indonesia 111 kali dan dilaporkan sebagai beras premium Thai Hom Mali. Total impor 24,09 ribu ton dengan mengantongi izin Kementerian Perdagangan.
  • Terdapat ketidaksesuaian data rekomendasi Kementerian Pertanian untuk beras khusus dengan data pemberitahuan impor barang.

    Modus Impor Ilegal:

    Memanipulasi Data:
    Di surat persetujuan impor disebutkan beras yang diimpor jenis Japonica (premium), laporan surveyor serta verifikasi lapangan menemukan jenis Vietnamese Medium Rice (medium).

    Menipu dengan Kemasan
    Menggunakan kemasan beras premium untuk beras medium.

    Memanfaatkan aturan beras sebagai komoditas low risk:
    Beberapa importir menggunakan satu alamat dan satu pemilik.

    Jual-beli kuota impor
    Menggunakan perusahaan orang lain untuk mengimpor beras dengan imbalan dari pedagang beras besar.

    Dalam Angka

    Konsumsi beras per kapita (kilogram):

    200793.440
    200890.468
    200991.302
    201090.155
    201189.477
    201287.235
    201385.514
    Impor (Ton):
    2006439.782
    2007482.103
    2008289.274
    2009250.276
    2010687.582
    20112.744.002
    2012670.000

    Negara Eksportir untuk Indonesia

    NegaraVolume (Ribu Ton)Nilai (Juta US$)
    Vietnam390219,4
    Thailand212121,4
    India135,264,3
    Pakistan26,910,7
    Myanmar5,52,6

    Tiga Rasa Premium:

    Japonica
    Varietas beras berbulir pendek dan bulat, mengandung amilosa rendah. Nasi yang dihasilkan lunak dan lengket. Contoh beras Jepang.

    Basmati
    Beras India dan Pakistan ini berbulir langsing panjang. Aromanya harum, meski tak begitu pulen, dan biasa dikonsumsi pengidap diabetes.

    Thai Hom Mali
    Butirannya mengkilap dengan sedikit kapur dan berwarna putih murni, banyak dihasilkan di Thailand. Tumbuh di timur laut dan amat bergantung pada iklim regional.

    Setri Yasra |Sumber: Kementerian Pertanian, Biro Pusat Statistik, Pusat Data dan Analisa Tempo, Investigasi Desk Ekonomi Tempo.

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus