Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUNDUR sebagai Menteri Perdagangan pada Jumat dua pekan lalu, Gita Wirjawan menyisakan sejumlah pekerjaan rumah. Salah satunya, kisruh beras medium asal Vietnam yang ditengarai masuk secara ilegal ke Indonesia.
Gita menyangkal adanya impor beras medium dan berkukuh bahwa semua komoditas itu masuk kategori premium yang tidak melanggar aturan.
Sebaliknya, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memastikan masuknya beras medium asal Vietnam lewat pelabuhan laut.
Tempo mendapatkan dokumen impor yang ditandatangani oleh pejabat Kementerian Perdagangan--yang mengizinkan masuknya beras medium--yang kini beredar di sejumlah pasar beras Indonesia.
Dua Kriteria:
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12/M-Dag/PER/4/2008 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor beras menetapkan dua kriteria.
Beras Medium
Digunakan sebagai stabilisasi harga, dan mengatasi kerawanan pangan. Berkode HS 10006.30.99.00, maksimal tingkat kepecahannya 25 persen. Hanya Bulog yang boleh mengimpornya.
Beras Premium
Untuk kesehatan dan konsumsi segmen tertentu. Hanya importir terdaftar--yang mendapat kuota dan izin dari Menteri Perdagangan--yang boleh mendatangkannya.
Alur Perizinan
Importir:
Eksportir:
Jenis beras
Invoice
Detail pengapalan (shipping detail)
Tes laboratorium
Sertifikat asal (certificate of origin)
Data Bea dan Cukai
Sepanjang 2013 Bulog melakukan tiga kali importasi:
16 Januari:
Indian White Rice 4.944 ton di Pelabuhan Lampung
7 Januari:
Indian White Rice 4.875 ton di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya
11 Januari:
Vietnamese Long Grain White Rice 6.700 ton di Pelabuhan Lampung
Temuan dan Verifikasi Tempo:
Periode 1 Januari 2013--30 Januari 2014:
Periode 1 Januari 2013 - Januari 2014:
Modus Impor Ilegal:
Memanipulasi Data:
Di surat persetujuan impor disebutkan beras yang diimpor jenis Japonica (premium), laporan surveyor serta verifikasi lapangan menemukan jenis Vietnamese Medium Rice (medium).
Menipu dengan Kemasan
Menggunakan kemasan beras premium untuk beras medium.
Memanfaatkan aturan beras sebagai komoditas low risk:
Beberapa importir menggunakan satu alamat dan satu pemilik.
Jual-beli kuota impor
Menggunakan perusahaan orang lain untuk mengimpor beras dengan imbalan dari pedagang beras besar.
Dalam Angka
Konsumsi beras per kapita (kilogram):
2007 | 93.440 |
2008 | 90.468 |
2009 | 91.302 |
2010 | 90.155 |
2011 | 89.477 |
2012 | 87.235 |
2013 | 85.514 |
Impor (Ton): | |
2006 | 439.782 |
2007 | 482.103 |
2008 | 289.274 |
2009 | 250.276 |
2010 | 687.582 |
2011 | 2.744.002 |
2012 | 670.000 |
Negara Eksportir untuk Indonesia
Negara | Volume (Ribu Ton) | Nilai (Juta US$) |
Vietnam | 390 | 219,4 |
Thailand | 212 | 121,4 |
India | 135,2 | 64,3 |
Pakistan | 26,9 | 10,7 |
Myanmar | 5,5 | 2,6 |
Tiga Rasa Premium:
Japonica
Varietas beras berbulir pendek dan bulat, mengandung amilosa rendah. Nasi yang dihasilkan lunak dan lengket. Contoh beras Jepang.
Basmati
Beras India dan Pakistan ini berbulir langsing panjang. Aromanya harum, meski tak begitu pulen, dan biasa dikonsumsi pengidap diabetes.
Thai Hom Mali
Butirannya mengkilap dengan sedikit kapur dan berwarna putih murni, banyak dihasilkan di Thailand. Tumbuh di timur laut dan amat bergantung pada iklim regional.
Setri Yasra |Sumber: Kementerian Pertanian, Biro Pusat Statistik, Pusat Data dan Analisa Tempo, Investigasi Desk Ekonomi Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo