Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Nilai Sama Murid Satu Sekolah, PPDB Bogor Memantik Curiga

PPDB tingkat SMPN di Kabupaten Bogor memantik curiga dari orang tua murid. Ada sekelompok murid asal satu sekolah memiliki nilai tinggi sama persis.

7 Juli 2018 | 06.26 WIB

Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Perbesar
Ilustrasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Bogor memantik curiga dari orang tua murid. Pasalnya ada sekolah yang mencantumkan nilai pendaftar seragam hingga ke angka di belakang koma.

Baca:
Kekacauan PPDB di Banten Berbuntut Pemeriksaan Pejabat

Ini seperti yang dikeluhkan terjadi di SMPN 1 Cibinong. Kecurigaan timbul dalam proses seleksi jalur Nilai Hasil Ujian Nasional (NHUN). Beberapa orang tua calon murid mencurigai adanya permainan nilai yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bogor.

"Saya tadi cek ke websitenya SMPN 1 Cibinong, aneh melihat ada beberapa nama pendaftar dari satu sekolah SD yang nilainya sama semua,” kata satu orang tua itu, Jumat 6 Juli 2018.

Baca:
Dugaan Kecurangan PPDB di Banten, Golden Time Jadi Modus

Dia menolak memberikan namanya. Dia hanya menambahkan, “Sama sampai ke koma-komanya. Ini aneh," ujar dia.

Orang tua calon murid ini menyebut, dalam daftar penerimaan siswa baru yang ditampilkan di situs sekolah milik SMPN 1 Cibinong tersebut terdapat lebih dari 10 siswa dari SDN Citeureup 4 memiliki nilai yang sama sebesar 278,50 atau rata-rata lebih dari 90. Tempo membuktikan adanya daftar janggal tersebut.

Dia resah karena pendaftaran sudah akan ditutup Sabtu 7 Juli 2018. “ Senin sudah pengumuman. Nama anak-anak ini juga sudah centang hijau, artinya terverifikasi. Kan aneh,” katanya menambahkan.

Baca:
PPDB Tangerang Selatan, Kepala Dinas Sebut Internet Warga Lemot

Devi Priatin, orang tua calon murid yang lain, menyatakan menemukan kejanggalan yang sama.  Ia mencurigai banyak nama dari sekolah yang sama memiliki nilai yang serupa.

“Anak saya daftar di SMPN 1 Cibinong, jadi juga sering memantau. Terus waktu lihat web-nya, kok aneh,” ujarnya.

Devi akhirnya menyaksikan nama anaknya tersisih dari daftar PPDB SMPN 1 Cibinong. Ia merasa nilai yang dimiliki oleh calon peserta didik lainnya terlalu tinggi, pun termasuk dari SD Citeureup tersebut.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Ade Ridwan

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus