Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ninja radio dengkul

Tiga desa di magelang dicekam oleh isu adanya penculik anak yang dijuluki ninja. penduduk heboh. ninja itu ditangkap dan dikeroyok. ternyata ninja itu marsuni, orang yang mengidap penyakit jiwa.

20 Juni 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SISKAMLING membikin para ibu merinding. Selama dua bulan, di kawasan Magelang, tiap malam ketukan usil mengusik tiga desa: Bandowoso, Bumirejo, dan Kalinegoro. Saat para suami turun ronda, di tengah malam itu, ada saja yang merogoh rumah mereka. Tiba-tiba, tok . . .tok . . .tok .... Selebihnya, ya, gaib. Sejauh ini, si pengetuk misterius itu belum menelan korban. Tapi yang bikin seru justru siaran radio dengkul, alias kabar dari mulut ke mulut. Katanya, "tok-tok" itu adalah untuk menculik anak-anak di bawah 12 tahun. Maka, begitu teng lepas magrib, mereka ngumpul di rumah tetangga. Mengungsi. Pokoknya aman. Meski belum jelas sosok biang rusuh itu, toh secara luas sudah dijuluki sebagai ninja -- nama para komando khas Jepang yang tersohor ahli mengacau, dan berdarah dingin. Beredarnya julukan maut itu membuat suasana panik menjadi lengkap. Itulah yang terjadi di Desa Bandowoso, pada suatu senja pertengahan bulan lalu. Mbok Dasmuri, 60 tahun, sehabis menutup warung di depan rumahnya, ia bergegas mengungsi ke rumah Ali Kemat, yang 50 meter dari rumahnya. Pas dia masuk pekarangan Ali Kemat, si Mbok berpapasan dengan seorang wanita jangkung berkulit hitam, dan mengenakan daster putih. Rambutnya terurai panjang. "Siapa kamu?" tanya si Mbok. Tiga kali dia tanya, tanpa ada jawaban. Lalu bagaimana? Si Mbok segera cabut langkah seribu, dan memekik, "Tolong, tolong...." Mendengar itu, Ali Kemat, 50 tahun, menghambur ke halaman. Tanpa ba atau bu lagi, ia langsung meringkus perempuan tak dikenal itu . Seisi kampung heboh. Penduduk tumpah ke tempat Ali Kemat. Ayah tiga anak dan pensiunan pegawai sipil TNI-AD itu berupaya agar si tersangka jangan dihakimi sendiri. Namun, kabar telanjur mewabah: yang tertangkap itu tak lain dari si ninja. Terbayang sudah? Dalam keadaan remuk redam, akhirnya perempuan malang itu digotong ke rumah sakit "Tidar", Magelang. Setelah kondisi perempuan itu pulih, baru ketahuan bahwa dia bernama Marsuni. Umur 40 tahun, asal dari Desa Srumbung, Magelang. Adakah dia terlibat tinja-meninja atau tidak, belum ada pembuktian. Begitu duduk ceritanya, seperti dilaporkan Syahril Chili dari TEMPO. Lalu dalam kejadian ini, siapa yang ninja? Karena dari pihak keluarganya muncul pernyataan: Marsuni sudah sejak 20 tahun mengidap penyakit Jiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus