Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pagar Pembatas JIS Roboh, Politikus Gerindra: Tidak Ada Bangga-bangganya, Bikin Malu

Politikus Gerindra menumpahkan uneg-unegnya soal pagar pembatas JIS yang roboh, "Tidak ada bangga-bangganya, bikin malu," katanya di rapat DPRD DKI>

2 Agustus 2022 | 17.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta yang juga politikus Gerindra Ichwanul Muslimin menumpahkan uneg-unegnya soal kualitas konstruksi Jakarta International Stadium (JIS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Robohnya pagar pembatas atau horizontal barrier yang roboh menjadi pemicunya. "Kalian dengan enak minta anggaran membangun dengan alasan untuk kebanggan warga Jakarta, tapi tidak ada bangga-bangganya saya lihat stadion ini, terus terang saja bikin malu," kata dia dalam rapat Komisi B hari ini, 2 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari ini Komisi B menggelar rapat dengan PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola JIS. Rapat membahas soal robohnya pagar pembatas bangku penonton di stadion berstandar internasional itu. 

Horizontal barrier ini roboh saat peluncuran JIS pada Minggu, 24 Juli 2022. Ichwanul menyatakan tidak ada penjagaan yang ketat saat itu. Dia lantas mempertanyakan mengapa PT Jakpro tak menggandeng polisi untuk penjagaan.  

Sirkulasi udara di JIS buruk bikin terasa panas 

Selain itu, Ichwanul juga menyoroti sirkulasi udara di area lapangan. Lapangan JIS terasa panas akibat buruknya sirkulasi udara. 

Politikus Partai Gerindra ini merasa PT Jakpro tidak bisa mengelola JIS. Pengelolaan stadion, lanjut dia, sebaiknya diserahkan kepada pihak swasta yang berkompeten. 

"Kenapa sih tetap harus Jakpro yang mengelola? Kalau anda tidak sanggup, kasih ke yang lain, berikan ke pihak swasta," ucap dia. 

Pagar JIS roboh tak kuat menahan Jakmania

Pagar pembatas penonton di tribun utara stadion roboh saat Grand Launching Jakarta International Stadium atau JIS, Ahad 24 Juli 2022 lalu. Berdasarkan pantauan Tempo, pagar itu roboh sekitar pukul 17.37 WIB, saat penampilan hiburan dari grup musik Kotak. 

Awalnya para supporter Persija Jakarta, The Jakmania, ramai-ramai berdatangan dan langsung menuju ke depan dekat pagar pembatas, bahkan ada yang memanjatnya. Mereka ingin memasang spanduk besar untuk mendukung tim kebanggaannya.

Saat dinaiki oleh supporter itu, pagar pembatas penonton memang terlihat sudah tidak seimbang dan tidak rata satu sama lain. Akhirnya pagar pembatas itu roboh karena tidak kuat menahan banyaknya penonton.

Sisa pagar pembatas juga terlihat goyah ketiga digoyang-goyangkan oleh suporter lain. Mereka tetap bersorak sorai mengumandangkan yel-yelnya. "Jangan duduk di pagar, ya, teman-teman," ujar salah satu pembawa acara, Choky Sitohang di atas panggung utama.

Beberapa orang dari panitia dan petugas berseragam polisi juga terlihat menjaga di lokasi pagar pembatas JIS yang roboh. Mereka terlihat memberikan peringatan agar penonton tidak terlalu dekat dengan pagar yang roboh. 

Penjelasan Jakpro soal pagar JIS roboh

VP Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Nadia Diposanjoyo 
melalui keterangan resminya Selasa, 26 Juli 2022, mengatakan, pagar roboh karena struktur kolom praktis pada pagar pembatas yang kurang kuat menahan beban penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya.

Nadia mengatakan pagar itu bukan untuk diduduki, diinjak atau bahkan dilompati. Fungsi pagar pembatas itu untuk memastikan penonton tetap berada di tribun dan tidak memasuki lapangan karena hal tersebut tidak diperbolehkan.

"Mengingat jarak antara lapangan pertandingan dengan penonton sangat dekat, yaitu lebih kurang 10 meter sehingga pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan," katanya.

Penggunaan dan penerapan horizontal barrier di JIS  itu merupakan salah satu kriteria dari basis desain, hasil usulan dari konsultan perencana Buro Happold dan telah disetujui di TABG-AP (Tim ahli bangunan gedung bidang arsitektur dan perkotaan).

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus