Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi memperluas ruangan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit tersebut hingga dua kali lipat. Ruangan baru tersebut kini mampu menampung puluhan pasien untuk mendapatkan pelayanan medis secara darurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ruangan lama kurang representatif, sedangkan pengunjungnya bertambah banyak," kata Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Kusnanto Saidi kepada Tempo, Kamis, 26 Juli 2018. Ruangan lama terletak di sisi paling kanan gedung lama, luasnya sekitar 500 meter, sedangkan kapasitas tempat tidur tak lebih dari 20 unit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun ruangan baru menggunakan bekas layanan poli di bagian tengah gedung lama. Ruangan itu mempunyai luas sekitar 1000 meter, dua kali lipat lebih besar dari ruangan IGD lama. Di ruangan baru itu, kata dia, mampu menampung lebih dari 20 tempat tidur. "Dilengkapi juga dengan ruang tunggu bagi keluarga," ujar Kusnanto.
Sebelumnya, kata dia, keluarga pasien yang mengantar ke IGD harus menunggu di luar karena keterbatasan ruangan. Kini, ruang tunggu lebih nyaman dilengkapi dengan tempat duduk, dan pendingin ruangan. "Pengunjung RSUD terus banyak, sehingga kami dituntut terus berinovasi, salah satunya memperluas ruangan IGD," ujar Kusnanto.
Kusnanto mengatakan, jumlah pasien yang masuk ke IGD setiap hari selama 24 jam mencapai 200-an orang. Menurut dia, penanganan di IGD hanya sementara, dan sifatnya darurat. Jika hasil observasi dokter pasien harus dirawat, maka segera dipindahkan ke kamar rawat inap. "Jika hasilnya diperbolehkan pulang, maka hanya dirawat jalan," kata dia.
Ia mengatakan, RSUD Kota Bekasi melayani semua pasien berbagai pemegang jaminan kesehatan. Mulai dari pemegang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Kartu Sehat, jaminan kesehatan swasta, maupun pasien mandiri. "Jumlah pasien setiap hari mencapai 1600-an, makanya kami juga membuka layanan poli pada sore hari," ujar Kusnanto.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Solihin mengatakan, RSUD Kota Bekasi merupakan layanan kesehatan milik pemerintah. Sehingga, pelayanan kepada masyarakat harus maksimal. "Wajahnya pelayanan pemerintah ada di rumah sakit, kalau pelayanan bagus, citra pemerintah juga ikut bagus," kata Kusnanto.