Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

PDIP DKI: PSBB Transisi Ditambah Sampai Grafik Penularan Turun

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, meminta Gubernur DKI Anies Baswedan terus memperpanjang PSBB transisi.

1 Juli 2020 | 16.20 WIB

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprotkan cairan disinfektan di Terminal Blok M, Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020. Sterilisasi kawasan Blok M dengan melakukan penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 di era new normal atau masa PSBB transisi guna memberikan rasa aman bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) menyemprotkan cairan disinfektan di Terminal Blok M, Jakarta, Selasa, 23 Juni 2020. Sterilisasi kawasan Blok M dengan melakukan penyemprotan disinfektan tersebut dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 di era new normal atau masa PSBB transisi guna memberikan rasa aman bagi masyarakat. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, meminta Gubernur DKI Anies Baswedan terus memperpanjang pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi new normal atau normal baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PSBB transisi harus diperpanjang sampai kita punya grafik penularan Corona alias Covid-19 yang menurun," kata Gilbert melalui pesan singkat Rabu, 1 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mantan Wakil Ketua Regional South East Asia Regional Office International Agency for Prevention of Blindness WHO itu menuturkan hingga hari ini pemerintah DKI belum bisa menurunkan grafik atau kurva penularan virus corona. Gambaran yang sama juga terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, yang belum menunjukkan kestabilan penurunan kasus Covid-19.

"Jakarta tidak berdiri sendiri karena bagian dari Indonesia. Kemarin Jakarta yang menularkan Seindonesia. Sekarang Jakarta masih banyak kasus baru, juga Indonesia secara keseluruhan masih tinggi," tuturnya. "Ini harus diwaspadai."

Gilbert menuturkan angka penularan Corona di Ibu Kota, masih tinggi karena kurang tegasnya DKI dalam memberikan hukuman warganya yang melanggar protokol kesehatan. Menurut dia, protokol kesehatan harus terus diterapkan sampai wabah ini menghilang.

Jika DKI kurang tegas dalam menindak pelanggaran selama masa transisi ini, kata dia, lebih baik pemerintah membuka sekalian kebijakan tanpa pembatasan. "Masyarakat sudah terlanjur menyikapinya seperti biasa juga."

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus