Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu atau TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, akan rampung pada akhir Maret 2019. Pembangunan PLTSa itu merupakan kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Progresnya sekarang sudah mendekati 90 persen," kata Isnawa saat dihubungi Tempo pada Rabu, 13 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat sudah beroperasi nanti, Isnawa mengatakan PLTSa Bantargebang mampu mengolah 100 ton sampah per harinya. Sedangkan listrik yang dihasilkan PLTSa sebesar 500 sampai 700 kilowatt per jam.
PLTSa Bantargebang merupakan pembangkit listrik tenaga sampah pertama di Indonesia. Tujuan dari dibangunnya fasilitas tersebut untuk mengatasi masalah timbunan sampah yang makin menggunung. Fasilitas ini telah dibangun BPPT sejak Maret 2018.
Di Jakarta, pembangunan PLTSa juga tengah berlangsung di Sunter, Jakarta Utara. Proyek yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi dari Finlandia itu bernama Intermediate Treatment Facility (ITF).
Gubernur DKI Jakarta Anies mengatakan ITF Sunter dengan fasilitas pembangkit listrik tenaga sampah itu berfungsi untuk mengurangi beban TPST Bantargebang, yang usianya diperkirakan hanya sampai 2021. Setiap harinya, kata Anies, ITF Sunter akan mampu mengelola 2.200 ton sampah Jakarta dan menjadikannya listrik sebesar 35 megawatt perjam.