Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Tangerang menggencarkan pengolahan sampah menggunakan larva dari lalat hitam yang mirip dengan tawon atau disebut Maggot BSF (Black Soldier Fly).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah di Tangerang, Rabu mengatakan lalat hitam tersebut mampu membantu mengurai atau mendaur ulang sampah organik. Maggot juga bisa digunakan untuk pakan ternak, terutama unggas dan lele karena memiliki kandungan protein yang tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya merasakan langsung. Karena sekarang ikan dan burung yang ada di rumah, saya kasih makan dari hasil ternakan maggot. Alhamdulillah tumbuh sehat," ujar Arief Wismansyah, saat mengawali arahannya untuk peserta yang mengikuti web seminar (webinar) mengenai budidaya Maggot BSF yang diikuti 159 peserta di Tangerang, Rabu, 8 Juli 2020.
Arief menilai, maggot yang dibudi daya dapat menjadi alternatif di tengah pandemi Covid-19 agar terus mampu berkontribusi bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
"Terutama dari segi pengurangan sampah maupun kesejahteraan masyarakat. Karena maggot yang dibudi daya dapat mengurangi biaya operasional, khususnya bagi yang memiliki peternakan ikan dan unggas," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Dedi Suhada menuturkan, data produksi sampah di Kota Tangerang per harinya mencapai 10.400 ton, 40-60 persennya adalah sampah organik.
Karena itu dirinya berharap peserta webinar mampu membaca peluang tersebut sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan.
"Ini bisa jadi peluang kalau diolah dengan baik. Bisa jadi peluang usaha, menghasilkan untung dan tentunya menjadi salah satu solusi dalam mengurangi sampah," ucapnya.
Untuk diketahui, webinar budi daya Maggot BSF tersebut menghadirkan narasumber, di antaranya Owner BSF Boyolali sekaligus Owner Minimasyu Integrated Farming Muhammad Jafar Khoerun dan pegiat Lingkungan Benua Lestari Indonesia Eko Fauzan