Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sekelompok peneliti dari IPB, UNS, dan Universitas Sebelas Maret mengungkap faktor sosiokultural di balik perlawanan warga Wadas.
Mereka terikat nilai budaya dan religi untuk menjaga hutan.
Pohon randu alas yang disakralkan warga berada di bakal lokasi tambang batu andesit.
PURWOREJO — Di tengah guyuran hujan, enam peneliti dan dosen dari Pusat Studi Agraria Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Sebelas Maret Solo berulang kali tergelincir saat menuruni lereng curam di hutan Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. Pada Rabu petang lalu itu, kaki mereka juga terperosok di lumpur dan tertusuk duri-duri tanaman.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo