Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perbaikan dan pembenahan bangunan di kompleks makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, ternyata dipelopori oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Peranan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dibenarkan oleh Sekretaris Yayasan Makam Mbah Priok, Chandra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dulu, sebagian besar lahan di sini masih rawa. Masih kotor," kata Chandra saat ditemui di kompleks Makam Mbah Priok pada Selasa, 3 Juli 2018. Mbah Priok adalah sebutan untuk Habib Hasan bin Muhammad Al Hadad yang dimakamkan di tempat itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chandra mengatakan, Ahok berkunjung ke tempat itu pada 12 Januari 2017. Saat itu masa kampanye Pilkada DKI Jakarta dan Ahok sedang cuti. Ahok tiba di Makam Mbah Priok sekitar pukul 05.00 WIB, tepat setelah Abdullah Sting Alaydrus, keturunan Mbah Priok, selesai menunaikan salat subuh.
Baca: Makam Mbah Priok Resmi Cagar Budaya, Ahok: Bukan Politis
Menurut Chandra, kedatangan Ahok itu sebenarnya untuk memenuhi undangan pengurus makam. Dua bulan sebelumnya salah satu pengurus makam datang ke Rumah Lembang. Kala itu, Rumah Lembang menjadi Posko pemenangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat dalam putaran pertama Pilkada DKI.
Setibanya di makam, Ahok bertemu dengan Abdullah Sting Alaydrus yang lebih dikenal dengan panggilan Habib Sting. Mereka selanjutnya berziarah ke makam Mbah Priok dan dilanjutkan berkeliling kompleks makam. Saat itulah Ahok menyarankan agar Habib Sting membentuk yayasan untuk mengelola kompleks makam agar lebih jelas dan aman.
Baca juga: Makam Mbah Priok, Ahok Pernah Ditegur Mantan Pejabat DKI
Selain itu, kata Chandra, Ahok menanyakan tentang kondisi kompleks makam yang berantakan. Habib Sting kemudian menyampaikan rencana untuk menata kompleks makam dan mendirikan beberapa bangunan. Namun rencana itu belum berjalan karena terbentur dana dan perizinan.
Saat itu juga Ahok menyatakan siap membantu. "Pas ketemu Pak Ahok, Habib Sting tinggal ngasih tahu saja mau bangun ini-itu,” kata Chandra. “Pak Ahok responnya cepat dan tidak pakai wacana. Buktinya ini," kata Chandra lagi sambil menunjuk bangunan yang difungsikan sebagai kantin.
Bangunan yang berdiri di tempat itu dirancang oleh arsitek Yori Antar. Selain sebagai kantin, bangunan itu juga digunakan untuk istirahat para peziarah. Rencananya, kata Chandra, lantai dua bangunan akan digunakan untuk mini market, sementara lantai tiga yang berbentuk rooftop untuk istirahat para peziarah.
Baca: Ahok Resmikan Makam Mbah Priok sebagai Cagar Budaya
Chandra menambahkan, saat masih menjadi gubernur, Ahok telah menetapkan kompleks makam Mbah Priok sebagai cagar budaya. "Dengan status cagar budaya itu, makam Mbah Priok jadi terlindungi, tidak ada yang ngotak-atik lagi. Peziarah juga enak dan nyaman. Tidak was-was," kata Chandra.