Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengikuti kelas laktasi di fasilitas kesehatan atau komunitas menyusui bisa menjadi tambahan pengalaman buat ibu hamil, sekaligus menambah pengetahuan mengenai ASI dan menyusui. Spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah, Pondok Indah, dr. Yovita Ananta, SpA, MHSM, IBCLC., dalam siaran persnya menjelaskan ada beberapa hal yang bisa ibu hamil pelajari dalam kelas laktasi, seperti:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
-Manfaat ASI
-Pentingnya Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan manfaat rawat gabung setelah persalinan (rooming in).
-Perawatan payudara saat hamil dan menyusui, termasuk cara-cara pijat oksitosin untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin.
-Bagaimana pelekatan yang tepat agar proses menyusui berjalan dengan baik.
-Mengenali berbagai kendala menyusui, sehingga apabila mengalami hal tersebut Anda bisa tetap tenang sambil mencari solusi.
-Manajemen ASI Perah (ASIP) terutama bagi ibu menyusui yang bekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Yovita, ibu hamil juga perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan setidaknya sebanyak tujuh kali selama masa kehamilan dan setelah persalinan. Lalu, apa saja yang sebaiknya dibicarakan dalam setiap pertemuan? Kontak pertama, saat hamil, membahas keuntungan dan manajemen menyusui. Kedua, saat hamil, membahas proses menyusui dan kendala-kendala yang mungkin dihadapi.
Kontak ketiga, setelah melahirkan, bimbingan kontak kulit dini antara ibu dengan bayi saat IMD. Kontak keempat, 24 jam setelah melahirkan, bimbingan posisi menyusui yang baik (posisi tidur atau duduk) dan membantu pelekatan mulut bayi pada payudara.
Kontak kelima, satu minggu setelah melahirkan, diskusi mengenai kesulitan atau kendala yang dihadapi. Kontak keenam dan ketujuh, dilakukan dalam satu dan dua bulan setelah melahirkan untuk mendiskusikan kesulitan yang mungkin masih dialami oleh ibu menyusui, persiapan kembali bekerja, bagaimana memerah ASI, penyimpanan dan pemberian ASI perah, dan lainnya.