Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap beberapa kejadian yang meresahkan penumpang angkot di kota itu. Sebelumnya, penumpang perempuan mengeluhkan perilaku menyimpang atau pelecehan oleh penumpang laki-laki tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perilaku itu terang-terangan menunjukkan alat kelamin atau menunjukkan layar ponsel berisi video porno. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, dinas hanya bisa mengatur tentang kaca angkot yang tidak boleh lebih gelap dari 30 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau pengamanan di dalam, tentunya kami tidak masuk ke ranah itu, karena kan terlalu banyak (angkot),” Kata Dadang, Rabu 30 Oktober 2019.
Dadang mengatakan, dua kasus yang telah meresahkan penumpang perempuan itu membutuhkan peran pengawasan ketentraman dan ketertiban umum. Dia butuh berkoordinasi secara khusus dengan kepolisian.
“Tapi ini kasus dua kali dan motifnya apa nggak tahu juga apakah karena sengaja atau penyakit, itu yang belum kita tahu,” kata Dadang menambahkan.
Dinas, kata Dadang, juga hanya bisa mendorong para pemilik angkot memberi keterampilan kepada awak pengemudinya untuk bisa menghadapi situasi-situasi tertentu terkait keselamatan penumpang. "Tapi kalau untuk mengawasi satu-satu kami tidak sampai ke sana,” kata Dadang.
Sebelumnya, seorang karyawati, AA (23) mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat menaiki angkot D03 jurusan Terminal Depok-Parung, pada Sabtu 19 Oktober 2019. Dia mengungkap kalau ada seorang penumpang laki-laki memamerkan alat kelaminnya kepada setiap penumpang perempuan dalam angkot yang ditumpanginya itu.
Satu kasus lain terjadi di angkot D102 jurusan Pondok Labu-Parung Bingung. Seorang pria berkemeja biru bercorak yang mengenakan masker terekam kamera memamerkan video porno kepada penumpang perempuan.