Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil kerap menemulan garis berpigmen lebih gelap ketimbang sekitarnya saat memasuki trimester ketiga. Garis memanjang dari pusar ke tulang kemaluan dan disebut linea nigra. Biasanya, garis linea nigra akan hilang dengan sendirinya saat kehamilan usai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam bahasa Latin, linea nigra berarti garis hitam. Sesuai dengan namanya, linea nigra muncul dengan warna lebih gelap ketimbang area kulit sekitarnya. Seiring dengan membesarnya perut saat kehamilan memasuki trimester akhir, semakin jelas pula linea nigra terlihat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Munculnya linea nigra adalah hal yang wajar. Bahkan sebenarnya, setiap orang memiliki garis linea nigra namun baru tampak jelas terlihat saat kulit perut membesar seiring dengan bertumbuhnya kehamilan. Biasanya, linea nigra terlihat saat usia kehamilan memasuki 23 minggu. Penyebab munculnya linea nigra adalah fluktuasi hormon selama kehamilan.
Hormon estrogen meningkat, konsekuensinya tubuh memproduksi lebih banyak melanin. Zat pewarna tubuh manusia ini menyebabkan garis yang berwarna gelap di perut bagian bawah semakin nyata terlihat. Ini sama halnya dengan menggelapnya areola payudara saat hamil. Bahkan pada beberapa orang tertentu, bagian leher dan wajah juga mengelap. Lagi-lagi, semuanya karena hormon.
Tidak ada yang perlu dilakukan untuk mencegah kemunculan linea nigra. Garis hitam ini akan hilang dengan sendirinya saat kehamilan usai. Perlahan, garis linea nigra akan memudar dan benar-benar tidak tampak setelah Anda melahirkan.
Idealnya, linea nigra akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan usai Anda melahirkan. Selain itu, tak perlu menggunakan produk pemutih yang bisa jadi mengandung hydroquinone. Zat tersebut bisa jadi justru berbahaya jika Anda sedang menyusui. Memang ada juga yang mencoba cara alami seperti mengoleskan perasan air lemon ke bagian linea nigra. Cara ini dipercaya dapat menyamarkan hiperpegmentasi kulit berkat keasamannya.
Anda tidak sendirian, karena hampir 75 persen ibu hamil akan merasakan kemunculan linea nigra di perut saat menginjak minggu ke-23 kehamilan. Namun langkah yang lebih bijak adalah dengan membiarkan linea nigra memudar dengan sendirinya. Tak perlu repot-repot menambahkan zat kimia tertentu yang belum tentu aman.
Meskipun linea nigra diberi julukan “topeng kehamilan” karena dialami sebagian besar ibu hamil, ada kalanya linea nigra muncul pada wanita yang tidak sedang hamil. Penyebabnya adalah masih seputar hormon. Linea nigra bisa muncul pada perut wanita yang mengonsumsi pil pencegah kehamilan. Ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.
Meski langka, linea nigra juga bisa muncul pada penderita penyakit Addison. Ini juga dikenal dengan kondisi seseorang kekurangan adrenalin kronik sehingga hormon steroid tidak mencukupi. Begitu juga pada penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) level hormon estrogen juga kerap melejit. Hal ini menyebabkan mereka juga mendapati linea nigra di bagian perut.
Wajar jika ibu hamil tidak ingin mengalami hiperpegmentasi selama kehamilan. Namun perlu diingat, hiperpigmentasi akibat fluktuasi hormon adalah hal yang tidak terhindarkan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi hiperpigmentasi di antaranya:
1. Menggunakan sunscreen
Bahkan dalam kondisi tidak hamil pun, sunscreen sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Terutama bagi ibu hamil, lindungi kulit dari paparan sinar matahari pada siang hingga sore hari sebelum pukul 5 sore untuk menghindari hiperpigmentasi.
2. Asupan folat tercukupi
Pastikan asupan folat bagi ibu hamil juga tercukupi dengan baik. Kekurangan asam folat dapat berpotensi memicu terjadinya hiperpigmentasi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi suplemen asam folat.
3. Konsumsi makanan kaya asam folat
Selain mengkonsumsi suplemen asam folat, sebaiknya Anda juga mengonsumsi makanan kaya asam folat. Contohnya adalah sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kale, brokoli, asparagus, juga buah-buahan sitrus seperti pepaya, grapefruit, dan jeruk. Semua bahan makanan tersebut kaya akan asam folat yang baik untuk janin.