Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Model dan selebgram Angela Lee terlilit utang yang mencapai Rp 25 miliar. Utang tersebut bermula dari bisnis jual-beli tas bermerek dan memenuhi gaya hidup mewahnya. Namun, untuk terlihat hidup mewah, tas yang belum laku dijual dia bayar sendiri, dan karena itu utang dia semakin bertambah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari The Atlantic, riset dari Universitas Minnesota, Amerika Serikat, yang berjudul “Conspicuous Consumption, Relationships, and Rivals” menunjukkan bahwa pria membeli dan menunjukkan barang-barang mewah untuk menarik perhatian wanita. Sedangkan wanita sering membeli barang-barang mewah dan bermerek untuk mengintimidasi wanita lain, serta juga melindungi hubungan romantis dengan pria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkadang, wanita suka membeli barang mewah untuk menunjukkan hubungan yang sukses dengan pasangannya. Tidak hanya untuk wanita, membeli barang-barang mewah memang memiliki daya tarik yang kuat.
Dilansir dari Investopedia, salah satu alasan orang membeli barang mewah adalah karena mereka hanya melihat elemen positif dari produk tersebut. Banyak orang yang bisa membeli tas yang bagus dan kuat dengan harga ratusan ribu rupiah, tapi beberapa orang ingin membeli tas yang sama dengan harga jutaan hanya karena merek.
Artikel lain:
Kasus Utang, Selebgram Angela Lee Ditahan di Polres Sleman
Selebritas yang Pernah Terlibat Kasus Penipuan Selain Angela Lee
Selain itu, karena barang dengan harga lebih murah biasanya tidak memiliki merek ternama, orang akan lebih cepat untuk menonjolkan kelemahan dan kekurangannya. Padahal, produk mewah juga tentunya punya kelemahan dan kekurangan.
Orang yang suka membeli barang mewah juga biasanya kurang percaya diri, terutama orang yang tidak memiliki uang untuk membeli barang mewah tersebut. Walaupun harus utang atau menghabiskan uang guna membeli barang mewah, hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri, terutama untuk menunjukkan bahwa dia telah menjadi orang sukses sehingga banyak yang akhirnya menghabiskan hasil kerja atau simpanan di bank untuk membeli barang mewah.
Hal tersebut juga mengubah kehidupan sosial, terutama untuk yang ingin berteman dengan orang-orang kelas atas. Karena itu, banyak yang merasa bahwa berutang tidak akan menjadi masalah karena produk mewah tersebut akan membantu dia mendapat lebih banyak uang lagi.