Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Penyebab Wanita Menopause Sulit Tidur dan Cara Mengatasinya

Menopause merupakan perubahan yang normal dialami wanita, biasanya antara usia 45 dan 55 tahun.

18 Maret 2022 | 18.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi menopause. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menopause menimbulkan banyak gejala. Selain penambahan berat badan yang lebih cepat, hot flashes, perubahan suasana hati, dan kesulitan buang air kecil, tahap kehidupan perempuan ini juga dapat menyebabkan insomnia. Tapi jangan keburu stres karena ada cara untuk meredakan gejala dan menikmati tidur malam yang lebih baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menopause merupakan perubahan yang normal dialami wanita, biasanya antara usia 45 dan 55 tahun. Menurut Institut Penelitian Kesehatan Wanita, Universitas Northwestern, selama menopause, ukuran ovarium berkurang dan produksi hormon alami yang mengontrol menstruasi terhenti. Sel telur berkurang dan tingkat kesuburan makin rendah. Di akhir transisi, perempuan tidak dapat lagi hamil secara alami. Perubahan ini menimbulkan efek tidak menyenangkan pada tubuh, termasuk sulit tidur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ColinEspie, Profesor Kedokteran Tidur di Universitas Oxford mengatakan bahwa salah satu alasan orang sulut tidur saat menopause adalah perubahan hormonal. “Menopause atau terapi penggantian hormon terkait menyebabkan perubahan hormonal, fisik, dan psikologis yang besar, sehingga sering dapat menjadi pemicu insomnia. Tingkat hormon wanita, progesteron dan estrogen, turun. Progesteron dikenal sebagai hormone yang mendorong tidur, sedangkan pengurangan estrogen dapat membuat Anda lebih rentan terhadap faktor lingkungan yang dapat mengganggu tidur, seperti cahaya."

Dan itu belum semua. Espie menambahkan bahwa hot flash dengan lonjakan adrenalin dan perubahan suhu juga dapat mengganggu tidur.

Menurut Sleep Foundation, sekitar 12 persen wanita yang mulai menopause mengalami masalah tidur. Masalah dengan tidur menjadi lebih umum, semakin buruk ketika beralih dari perimenopause ke pasca-menopause, di mana wanita mengalami masalah tidur secara maksimal.

Dia menambahkan, salah satu terapi yang digunakan dokter untuk mengatasi insomnia adalah terapi perilaku kognitif untuk insomnia yang membantu orang berpikir dan berperilaku berbeda saat tidur, yang dapat membantu mengembalikan pola tidur normal, menurut Espie.

Sleep Foundation juga menawarkan tips yang lebih bermanfaat. Misalnya, penting untuk menjaga kamar tidur Anda tetap bagus dan sejuk, dan kenakan pakaian tidur yang ringan. Pertahankan pola makan yang sehat, perhatikan berat badan, dan jauhi kafein, nikotin, dan alkohol.

Berolahraga, seperti yoga, terbukti sangat bermanfaat setelah menopause. Kelola stres kapan pun bisa dan cobalah menerapkan rutinitas waktu tidur yang menenangkan untuk diri sendiri sebelum tertidur. Cobalah untuk ke toilet sebelum tidur agar tidak terbangun tengah malam dan hindari minum beberapa jam sebelumnya.

EATTHIS.COM

Baca juga: Separuh Wanita Tidak Tahu Sudah Memasuki Masa Menopause

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus