Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Peringkat Kemacetan Jakarta Turun, Wagub DKI: Masyarakat Naik Transportasi Umum

Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengomentari soal peringkat kemacetan Jakarta turun ke angka 46. Dia berharap ini bukan hanya karena pandemi saja.

11 Februari 2022 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pengendara sepeda motor melanggar lalu lintas dengan nekat melintasi jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 21 Desember 2021. Masih banyaknya pengendara sepeda motor yang nekat menerobos JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Kasablanka itu untuk menghindari kemacetan yang terjadi di jalan bawah. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peringkat kemacetan Jakarta turun ke angka 46 pada 2021. Peringkat ini dikeluarkan oleh lembaga TomTom International BV.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, hal ini menjadi indikasi bahwa pemerintah daerah bisa mengintegrasikan kendaraan umum di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu artinya masyarakat sudah memahami betapa pentingnya kita berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi publik," ujar Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Februari 2022. 

Riza pun berharap jika turunnya angka kemacetan di Jakarta ini bukan hanya karena situasi pandemi Covid-19 yang membuat mayoritas masyarakat beraktivitas di rumah.

Menurut rilis TomTom International BV, Jakarta berada pada peringkat 46 dalam Indeks Kemacetan 2021 dunia. Hal ini berarti kemacetan Jakarta berkurang atau menurun dari tahun sebelumnya yang menempati peringkat 31 berdasarkan data yang dirilis lembaga tersebut. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan informasi penurunan peringkat kemacetan tersebut lewat unggahan story di akun Instagram @aniesbaswedan di Jakarta, Kamis, 10 Februari 2022.

Dalam laman TomTom Traffic Index itu disebutkan pandemi Covid-19 menjadi penyebab atau faktor utama yang menurunkan tingkat kemacetan kota-kota besar di dunia, termasuk Jakarta. Selama ini, tingkat kemacetan kota-kota besar di dunia meningkat dua hingga tiga persen per tahun.

Namun, sejak dua tahun terakhir ketika dunia dilanda pandemi Covid-19, keadaan menjadi terbalik, menurunkan tingkat kemacetan kota di dunia.

Jakarta menjadi bagian dari 404 kota di 58 negara yang diukur dalam TomTom Traffic Index 2021.Pada 2021, tingkat kemacetan di Jakarta menurun menjadi 34 persen dengan kategori warna kuning, setelah pada 2020 mencapai 36 persen.

Jakarta pernah berada di posisi keempat dunia sebagai kota dengan tingkat kemacetan tinggi pada 2017. Peringkat kemacetan kemudian berangsur membaik yakni pada 2018 berada di posisi tujuh, kemudian peringkat 10 pada 2019 dan pada 2020 bertengger di urutan 31.

Berdasarkan data Tomtom Traffic Index 2021, di posisi pertama tingkat kemacetan dengan kategori warna merah diduduki oleh Istanbul, Turki memiliki persentase kemacetan mencapai 62 persen. Sedangkan kota dengan kategori hijau atau tingkat kemacetan paling rendah adalah Mekah di Arab Saudi di peringkat 404 dunia.

M JULNIS FIRMANSYAH 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus