Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Petinggi Brigade Izzuddin al-Qassam, Shalah Abu al-Hija: ?Sharon Target Utama Kami?

24 Mei 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jamal baru berusia 23 tahun ketika mendapat ?kehormatan? itu: menjadi anggota Divisi Sekuriti Hamas. Orang tuanya tewas saat rumah mereka di Kota Gaza dibuldoser tentara Israel. ?Darah saya mendidih setiap kali melihat tentara Israel melintas,? kata Jamal dengan berapi-api. Di masa kanak-kanaknya, ia dikenal sebagai pelempar batu yang mahir pada masa intifadah I. Dia menghajar pos-pos penjagaan tentara Israel di Kota Gaza dengan lontaran batu yang tak berkeputusan. Seorang temannya kemudian memperkenalkan Jamal kepada Hamas. Jamal (ia tak menyebutkan nama keluarganya kepada TEMPO) mengaku ?beruntung karena dipungut dan ngenger (menumpang hidup sembari belajar) pada Hamas?.

Dalam Divisi Sekuriti, mereka diajari aneka kemahiran menggunakan senjata. ?Kami juga dilatih taat pada komando dan siap mengamankan target (baca: operasi bom bunuh diri). Dan jangan salah! Mengamankan target adalah tindakan heroik yang menjadi impian para anggota keamanan Hamas. ?Tapi, keputusan apakah kita boleh menjadi pelaku bom atau tidak tergantung pimpinan,? ujarnya. Di kantong-kantong Hamas seperti Qitha Gaza dan Dayrul Balah, mereka masuk ke basis-basis pelatihan.

Divisi Sekuriti adalah intisari keamanan Hamas yang diciptakan dengan pola sistem sel dan jalur pengamanan yang berlapis-lapis. Anak-anak muda Palestina amat bangga bila berhasil menembus divisi ini?termasuk Jamal, 35 tahun, yang kini menjadi pengawal pribadi keluarga Abdul Aziz Rantissi. ?Apa pun keputusan organisasi, termasuk syahid di jalan Allah, saya rida menjalankannya,? tutur Jamal seraya tersenyum.

Ketatnya jaringan pengamanan organisasi ini diakui sendiri seorang petinggi dari Brigade Izzuddin al-Qassam?sekaligus tokoh penting dalam Divisi Sekuriti Hamas?Shalah Abu al-Hija, 39 tahun. Wartawan mingguan ini di Kairo, Zuhaid el-Qudsy, menemuinya di Kota Gaza beberapa hari setelah kematian Ketua Hamas Abdul Aziz Rantissi. Kendati selama ini Hamas dikenal sulit menjelaskan sepak-terjang divisi keamanannya secara terbuka, Abu al-Hija bersedia memberi kesempatan wawancara khusus kepada TEMPO. Seluruh tanya-jawab dilangsungkan dalam bahasa Arab. Berikut ini petikannya.

Banyak tokoh penting Hamas yang kini menjadi target operasi Israel. Bagaimana Divisi Sekuriti Hamas mengamankan mereka?

Kami sudah mengantisipasi ancaman tersebut sejak awal, terlebih setelah Israel mengeluarkan daftar orang yang mereka incar. Yang kami lakukan adalah mengungsikan tokoh Hamas dan keluarganya yang menjadi target Israel tersebut ke tempat yang aman. Kami juga sudah mengganti nomor telepon rumah dan telepon genggam mereka. Jika tokoh yang menjadi incaran Israel tersebut hendak bepergian, kami mengutus beberapa intel untuk mengecek terlebih dahulu jalan-jalan yang kemungkinan akan dilewati berikut tujuannya.

Apakah ada prioritas dalam langkah pengamanan ini?

Prioritas pertama adalah para tokoh Hamas beserta keluarganya yang menjadi target Israel. Lalu kami memperkuat pasukan, terutama di daerah-daerah yang menjadi basis kekuatan Hamas. Di samping itu, kami akan melakukan operasi pada target-target yang telah kami tentukan.

Jika demikian, mengapa tragedi kematian pemimpin spiritual Hamas, Syekh Ahmad Yassin, dan penggantinya, Abdul Aziz Rantissi, tetap saja terjadi? Apakah Hamas punya musuh dalam selimut seperti yang dikatakan pemerintah Israel?

Kemungkinan itu (musuh dalam selimut?Red) amat kecil, mengingat Hamas menggunakan sistem sel. Jadi, anggota Hamas sendiri tak tahu apa yang menjadi rencana besar Hamas. Juga taktik, strategi, dan operasinya. Tiap-tiap bagian tak tahu apa yang menjadi tugas, perencanaan, operasi, dan target bagian yang lain. Sekalipun begitu, kami tetap akan melakukan investigasi atas pernyataan intelijen Israel tentang kemungkinan adanya penyusup dalam organisasi kami.

Jika terbukti ada intel yang disusupkan oleh Israel, apa langkah Divisi Keamanan Hamas?

Saat ini kami sedang menginvestigasi informasi yang disebarkan oleh intelijen Israel tersebut, yakni bahwa mereka telah berhasil menyusupkan mata-mata dalam tubuh Hamas. Jika memang terbukti ada pengkhianat, kami akan melakukan ?tindakan tegas?.

Apakah Hamas akan melakukan serangan terhadap Israel?

Pasti! Hamas sudah bersumpah akan melakukan serangan balasan terhadap Israel dengan modal yang kami miliki. Salah satunya adalah dengan operasi bom bunuh diri dan pengiriman rudal Al-Qassam 1 ataupun 2 ke kawasan permukiman penduduk Israel atau pos-pos keamanan tentara Israel. Saat ini sudah amat banyak anggota kami yang sudah siap sedia untuk menempuh operasi bom bunuh diri pada target-target yang telah kami tentukan.

Siapa saja target operasi pembalasan Hamas?

Target utama adalah Sharon, karena ia monster yang harus dibumihanguskan. Dia membunuh banyak pemimpin kami. Ratusan warga Palestina juga meninggal dunia karena Sharon. Tangan Sharon telah bersimbah darah orang Palestina. Karena itu, dia harus menjadi target utama operasi balasan ini. Di samping Sharon, tentu ada pula target-target yang lain.

Apakah benar warga sipil Israel termasuk target operasi serangan Hamas?

Sekalipun kami melakukan aksi-aksi di jalan syuhada, kami bukanlah orang-orang Israel yang gemar mengumbar nafsu untuk mengucurkan darah dengan membabi-buta. Wanita, anak-anak, bangunan-bangunan tempat sekolah, rumah sakit, walaupun itu mudah kami jadikan target, kami hindari.

Mengapa?

Karena agama melarang merusak bangunan-bangunan, membunuh wanita dan anak-anak. (Hal-hal?Red.) di luar ini, ada kemungkinan menjadi target operasi kami.

Wah, apakah langkah itu tidak kian menjelekkan nama Hamas di dunia internasional? Bukankah Hamas telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa?

Selama ini istilah irhab atau teroris hanya dijadikan justifikasi oleh sebagian orang atau negara untuk menghadang sebuah gerakan perlawanan. Padahal sikap kami jelas: kami hanya menuntut agar hak-hak kami dikembalikan. Siapa yang merampas tanah kami? Siapa juga yang membunuh warga kami dengan keji melalui berbagai cara? Apakah karena upaya-upaya men-dapatkan kemerdekaan negeri kami, Hamas lantas dicap teroris? Saya yakin, jika orang-orang yang menganggap kami teroris datang ke sini, melihat kenyataan di sini secara langsung, tentu mereka tak lagi menganggap kami teroris.

Ada berapa banyak anggota Divisi Sekuriti Hamas saat ini? Bagaimana dengan persenjataannya?

Kami mempunyai ratusan orang yang saat ini menjadi anggota Sekuriti Hamas. Mereka, tentu saja, dilengkapi dengan persenjataan. Soalnya, kami juga tidak mau anggota-anggota terbaik kami menjadi korban tatkala bentrok dengan tentara Israel.

Berapa dana yang Anda butuhkan untuk sekali melakukan operasi?

Jumlah dana operasi tergantung besar atau kecilnya target. Semakin besar sasaran, kian tinggi pula jumlah dana yang dibutuhkan. Angkanya bergerak dari US$ 3.500 (setara Rp 30,1 juta) hingga sekitar US$ 50.000 (sekitar Rp 430 juta) untuk sekali operasi.

Bagaimana Hamas mendapat dana-dana ini?

(Antara lain dari Irak?Red.) Tapi, semenjak Amerika Serikat menjungkalkan mantan presiden Saddam Hussein, kami tak lagi mendapat dana dari Irak. (Tadinya) kami mendapatkan sumbangan US$ 25.000 dari Saddam untuk setiap operasi.

Bukankah Hamas memiliki dana-dana simpanan di luar negeri?

Dana-dana kami yang ada di luar negeri banyak yang dibekukan. Di antaranya di Saudi. Saat ini, sekalipun masih ada cadangan kas, kami masih tetap mendapat dana dari beberapa orang secara pribadi yang tidak bisa kami sebutkan namanya.

Apakah Hamas juga memusuhi pemerintah Otoritas Palestina pimpinan Yasser Arafat?

Ada anggota-anggota kami yang ditahan oleh Otoritas Palestina. Kami juga punya perbedaan visi tentang perjuangan menuju Palestina yang merdeka dan berdaulat. Tapi target kami jelas: Israel. Soal para pejabat (Otoritas Palestina) yang korup dan lebih suka bersenang-senang, biarlah rakyat Palestina sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus