Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok tengah menggelar Pemilihan Rakyat atau pemira untuk menjaring kader internal yang akan diusung sebagai calon wali kota Depok pada Pilkada Depok 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nanti 7 Juli 2019 hasilnya bisa diketahui siapa saja yang berpeluang menjadi calon wali kota Depok," kata Sekretaris DPD PKS Kota Depok T.M. Yusufsyah Putra di Depok, Senin, 17 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yusuf mengatakan DPD nantinya akan menyerahkan 8 sampai 10 nama kepada DPP PKS untuk ditentukan sebagai calon wali kota Depok periode 2021-2026. Nama-nama tersebut nantinya berurutan sesuai dengan elektabilitas masing-masing kader.
Dalam pemira tersebut, Yusuf mengatakan akan ada 3.000 kader internal yang terlibat. Para kader itu adalah kader yang mempunyai hak pilih untuk menentukan calon wali kota Depok yang berasal dari internal PKS. "Setelah selesai melakukan Pemira. Kami serahkan hasilnya ke DPP PKS untuk selanjutnya ditentukan sebagai calon wali kota Depok," kata dia.
Pada pemilihan legislatif 2019, PKS Kota Depok berhasil menjadi pemenang dengan perolehan 12 kursi, disusul oleh Gerindra 10 kursi, dan PDIP 10 kursi. Dengan hasil tersebut PKS bisa mengajukan sendiri calon wali kota Depok tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainnya.
Meski begitu, Yusuf mengatakan tak menutup kemungkinan nantinya PKS berkoalisi dengan partai lainnya. Hal tersebut tergantung keputusan DPP PKS.
Sedangkan mengenai kader dari luar PKS yang akan dicalonkan oleh PKS dalam pilkada Depok 2020, Yusuf mengatakan bisa juga dan bisa juga tidak. "Ini semuanya tergantung situasi terakhir politik di Kota Depok," kata dia.