Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Setelah lima hari menggelar aksi blokir jalan, bakar ban bekas, dan menaikkan layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, ratusan warga Desa Rawarengas kembali akan menggelar unjuk rasa haeri ini, Senin, 1 Juli 2019. Lahan mereka akan digusur untuk proyek landasan pacu atau Runway 3 bandara sehingga warga menuntut ganti rugi.
Warga berniat mengadakan demonstrasi di Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta dan Kantor Pengadilan Negeri Tangerang. "Tuntutan kami tetap sama, bayar lahan dan bangunan kami," ujar Koordinator warga Wawan Setiawan kepada Tempo, pagi ini.
Baca: Bakar Ban dan Layangan di Bandara Soekarno-Hatta, Ini kata Airnav
Menurut Wawan, sekitar 400 orang warga akan turun ke jalan hari ini. Mereka warga RT 15 dan pemilik tanah berikut bangunan desa Rawarengas yang terancam menjadi korban penggsuran. Warga berharap Bupati Tangerang dan Gubernur Banten mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan mereka.
Ratusan warga Desa Rawarengas tersebut hingga kini masih bertahan tak mau melepas lahan karena belum menerima ganti rugi. Total jumlah warga di RW 15 yang lahannya tergusur proyek perluasa Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 750 orang atau 145 keluarga.
Belakangan diketahui bahwa lahan yang mereka tempati tersebut berstatus sengketa dan diklaim sejumlah orang. Dalam proses pembebasan lahan terjadilah sengketa sehingga uang ganti rugi tertahan di Pengadilan Negeri Tangerang sebagai konsinyasi atau titipan. Dana cair setelah ada putusan pengadilan.
Baca juga: Lahan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Alasan Eksekusi
Sejak Senin, 24 Juni 2019, warga menggelar unjuk rasa dengan memblokir akses masuk Bandara Soekarno-Hatta, Jalan Perimeter Utara. Mereka juga melakukan pembakaran ban bekas dan kayu serta beramai ramai menaikkan layang layang sebagai bentuk protes. Mereka menyatakan bersiap melakukan perlawanan ekskusi paksa yang dijadwalkan 1-8 Juli 2019.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini