Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Politikus PDIP Mau DKI Kelola Wisma Atlet yang Disebut Banyak Kuntilanak, Heru Budi: Masih Dibahas

Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono mengikuti kebijakan Pemerintah Pusat untuk alih fungsi Wisma Atlet karena lahan itu milik Sekretariat Negara (Setneg). Hal ini disampaikannya, menanggapi pernyataan Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DKI Jakarta, Ida Mahmudah.

3 Februari 2023 | 18.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kesehatan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran membawa barang miliknya saat akan meninggalkan rumah sakit tersebut di Jakarta, Sabtu 31 Desember 2022. Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi diberhentikan secara bertahap karena tidak adanya pasien yang dirawat mulai Sabtu 31 Desember namun gedung tower 6 masih beroperasi. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono menyatakan, Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI masih membahas usulan pengalihan fungsi Wisma Atlet Kemayoran. Dia menyebut bakal mengikuti apapun keputusan pemerintah pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami masih bahas, saya ikut kebijakan Pemerintah Pusat," kata dia di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musababnya, status lahan Wisma Atlet itu adalah milik Sekretariat Negara. Dulu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditugaskan membangun Wisma Atlet yang dipakai sebagai domisili sementara kontingen Asian Games 2018. 

"Bisa untuk rumah sakit, saya tidak tahu konsepnya Setneg, kan yang bangun PUPR, lahannya milik Setneg, ada konsep lain mungkin," ujar Kepala Sekretariat Presiden ini.

Heru Budi merespons pernyataan Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DKI Jakarta Ida Mahmudah soal alih fungsi Wisma Atlet. Dia mengusulkan agar Pemprov DKI mengelola Wisma Atlet setelah tidak lagi digunakan untuk rumah sakit kasus pasien Covid-19.

Politikus PDIP ini menganggap sebaiknya Wisma Atlet difungsikan sebagai rumah sakit atau rumah susun (rusun). "Dari pada mangkrak, lama kosong, banyak kuntilanaknya," kata Ida saat rapat kerja di Komisi D DPRD DKI Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.

Per 1 Januari 2023, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup bertahap. Pemerintah hanya menyisakan Tower 6 yang dapat dioperasikan guna menampung pasien Covid-19 baru. 

Sudah hampir tiga tahun Wisma Atlet Kemayoran beroperasi sebagai RSDC. Dikutip dari Koran Tempo edisi 23 Maret 2020, pemerintah meresmikan kompleks Wisma Atlet Kemayoran sebagai RSDC pada senin, 23 Maret 2020.

Setelah resmi berubah menjadi fasilitas kesehatan penanganan Covid-19, dua dari sepuluh menara di kompleks itu dirombak menjadi RSDC lengkap dengan ruang rawat inap. 

Jumlah total pasien yang dapat ditampung di menara tersebut mencapai 2.548 orang. Kemudian, salah satu menara Wisma Atlet memiliki laboratorium, ruang radiologi, farmasi, hingga intensive care unit.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus