Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menilai insentif Pajak Penjualan Barang Mewah atau PPnBM yang berakhir pada September lalu tidak akan membuat penurunan jumlah penjualan mobil saat ini.
Menurut Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara optimisme tersebut seiring tetap tingginya penjualan mobil baru. Pada September lalu, penjualan mobil baru di Indonesia mencapai hampir 100 ribu unit. Ini menunjukkan permintaan pasar terhadap kendaraan masih bagus meski insentif PPnBM dihapus.
"Ya, memang daya belinya. Harga-harganya cukup terjangkau sehingga permintaannya masih bagus," ujar dia hari ini, Selasa, 11 Oktober 2022.
Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu tak sependapat dengan Gaikindo. Dia melihat berakhirnya kebijakan insentif PPnBM mobil baru akan berdampak terhadap turunnya penjualan mobil. Tanpa insentif PPnBM, harga mobil menjadi normal sehingga sebagian masyarakat memilih menunda pembelian mobil baru.
"Semakin tinggi harga mobil, semakin rendah jumlah permintaan pasar," ucap Yannes.
Baca: Bedanya Diskon PPnBM Mobil Baru 2022 dengan 2021
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini