Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Proyek Halte Bus Transjakarta Bundaran HI Diprotes JJ Rizal, Anies: Buat Apa Debat Imajinasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan cenderung tak ikut berpolemik soal revitalisasi Halte Bus Transjakarta Bundaran HI.

12 Oktober 2022 | 14.30 WIB

Gambar udara pembangunan halte bus TransJakarta di Bundaran HI, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengaku mengikuti aturan terkait revitalisasi Halte Bundaran HI agar tak melanggar prosedur mengingat adanya cagar budaya di lokasi tersebut. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Gambar udara pembangunan halte bus TransJakarta di Bundaran HI, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengaku mengikuti aturan terkait revitalisasi Halte Bundaran HI agar tak melanggar prosedur mengingat adanya cagar budaya di lokasi tersebut. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan cenderung tak ikut berpolemik soal revitalisasi Halte Bus Transjakarta Bundaran HI. Dia menuturkan tidak perlu memperdebatkan sesuatu yang imajinatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Buat apa kita berdebat imajinasi," kata dia di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu, 12 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies menanggapi kritikan terhadap pembangunan halte baru di Bundaran HI. Sebelumnya, pembangunan halte ini menuai polemik. 

Ketua Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta Boy Bhirawa menyampaikan, revitalisasi halte itu tanpa melalui sidang TSP ataupun Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).

Padahal, bangunan halte tersebut berdiri di kawasan Bundaran HI yang tergolong objek diduga cagar budaya (ODCB). ODCB tetap harus diperlakukan sebagai cagar budaya.

Karena itu, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) seharusnya meminta dengar pendapat publik atau public hearing melalui TSP dan TACB.

Sejarawan JJ Rizal pun mengkritik pembangunan halte yang dianggap menghalangi visual Patung Selamat Datang. 

Walau menuai kontra, Anies mengaku tetap menghormati setiap pendapat yang muncul. Bahkan, menurut dia, hal tersebut memberikan pelajaran.

"Saya hormat dan saya merasa itu adalah yang membuat kita semua menjadi saling belajar harus memberikan penjelasan lengkap, harus memberikan paparan perencanaan lengkap," jelas Anies.

Protes JJ Rizal

Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan pembangunan halte Transjakarta di Tosari dan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Menurut dia, halte tersebut merusak pandangan warga ke Patung Selamat Datang.

"Mohon pak gubernur @aniesbaswedan setop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno," kata dia dikutip dari cuitan Twitter @JJRizal, Kamis, 29 September 2022. 

Rizal telah mengizinkan Tempo untuk mengutip cuitan tersebut. Dia menjelaskan Patung Selamat Datang adalah warisan Presiden pertama RI, Soekarno dan Gubernur Jakarta periode 1964-1965, Hendrik Hermanus Joel Ngantung alias Henk Ngantung. 

Patung Selamat Datang menandakan perubahan Ibu Kota kolonial ke Ibu Kota nasional. Tak hanya itu, Patung Selamat Datang juga simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Riza meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membangun halte dengan arsitektur yang ramah dan menghormati kawasan sejarah. "Desain yang lebih merunduk menghormat vista cagar budaya bukan yang dengan sengaja malah memanfaatkan ruang yang bernilai komersil untuk komersialisasi," terang dia.

Dia menambahkan PT Transjakarta tak puas hanya membangun halte berukuran raksasa di kawasan Bundaran HI. BUMD DKI, kata dia, juga membangun halte gigantis di Sarinah, Jakarta Pusat.

Rizal berharap Anies Baswedan menghentikan proyek tersebut agar tidak menodai prestasi dia selama memimpn Jakarta. "Jangan biarkan halte-halte itu menjadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," tutur JJ Rizal. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus