Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Halte bus Transjakarta di Pancoran Barat tetap beroperasi meskipun ada proyek light rail transit (LRT) Cawang-Dukuh Atas. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Wibowo mengatakan aktivitas antar-jemput penumpang di halte di Pancoran Barat hanya dihentikan ketika proyek LRT dikerjakan pada pukul 23.00-05.00.
Baca: PMD untuk Jakpro Ditolak, Anies: LRT Fase II Bisa Mandek
"Tetap normal," kata Wibowo ketika dihubungi, Senin, 8 Oktober 2018.
Wibowo menyatakan, pekerjaan pemasangan u-shape dan pier head proyek LRT yang dimulai pada 6 Oktober hingga 13 Oktober mendatang tidak akan mengganggu pelayanan jalur bus Transjakarta Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit). Transjakarta disebut tidak akan mengubah pola perjalanan jalur tersebut.
Selama pekerjaan proyek berlangsung, ujar Wibowo, pelayanan bus Transjakarta di sekitarnya tidak akan otomatis berhenti total. Wibowo mengatakan, jika pekerjaan konstruksi berada dekat dengan halte, maka pihaknya akan memberhentikan aktivitas antar-jemput penumpang di halte. Namun, jika relatif jauh, aktivitas bus Transjakarta tetap normal.
"Tidak selama pekerjaan itu ditutup dan tidak setiap malam juga ditutup," kata Wibowo.
Dinas Perhubungan DKI menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Pancoran, menyusul pembangunan proyek LRT Cawang-Dukuh Atas. Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Sigit Widjatmiko mengatakan lokasi pemasangan u-shape dan pier head proyek LRT itu berada tepat di Jalan Gatot Subroto sisi selatan. “Depan Gedung Smesco,” kata Sigit, Ahad, 7 Oktober 2018.
U-shape adalah pondasi stuktur bangunan LRT yang berbentuk seperti huruf U. Sedangkan pier head adalah kepala pilar penyangga yang akan menyokong struktur u-shape.
Proyek LRT itu berdampak di tiga titik akses jalan yang harus ditutup, yakni flyover Pancoran sisi selatan, jalur putar balik arah barat flyover Pancoran, serta jalan bawah flyover Pancoran menuju Kuningan. Penutupan jalan dilakukan hanya selama pekerjaan berlangsung, yakni ukul 23.00–05.00.
Dinas Perhubungan menyiapkan beberapa jalur alternatif selama jalan ditutup. Menurut Sigit, sebagai alternatif jalan menuju Kuningan pengendara dari Cawang, Tebet, atau Kalibata bisa berbelok ke Jalan Supomo hingga Jalan H.R. Rasuna Said.
Baca: Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah
Pada rekayasa lalu lintas dari Kuningan, pengendara bisa beralih ke Jalan Pasar Minggu dan Jalan Duren Tiga Raya. Untuk kendaraan roda empat atau lebih bisa melewati jalur jalan tol karena gerbang jalan tol Tebet Barat 1 tetap terbuka dan bisa dilalui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini