Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ruang Parkir Air yang Dibanggakan Anies Baswedan Tiru Singapura dan Belanda

Anies Baswedan mengatakan pembangunan ruang penampungan limpahan sungai Brigif merujuk konsep sungai Kallang di Singapura serta di Belanda.

6 Oktober 2022 | 13.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana Ruang Limpah Sungai Brigif Atas, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022. Warga diperbolehkan beraktivitas di kawasan ruang limpah ini untuk berolahraga atau memancing. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembangunan ruang penampungan limpahan sungai Brigif merujuk konsep sungai Kallang di Singapura serta sungai Meuse dan Waal di Belanda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita merujuk kepada dua tempat itu dalam membangun ruang limpahan sungai Brigif. Pertama proyek Kallang River di Singapura, lalu di Belanda sungai Meuse dan Waal," kata Anies saat ditemui di Waduk Brigif Jagakarsa, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies menjelaskan sungai berbasis alam (nature based solution) ini merupakan program naturalisasi yang mana menggunakan konsep kembali ke alam sebelum kawasan ini terjamah pembangunan.

Adapun ide solusi berbasis alam ini bisa mengurangi emisi gas karbon sampai dengan 39 persen dari pembangunan di DKI Jakarta yang selama ini ikut berkontribusi mencemarkan lingkungan, kata dia.

Menurut Anies, ruang limpahan sungai Brigif ini disiapkan untuk menampung debit air dari hulu guna mengurangi beban ke kawasan hilir.

Selain konsep berbasis alam, Anies juga merujuk kepada konsep pengendalian air program room for the river seperti di sungai Meuse dan Waal Belanda yakni menjadikannya sebagai ruang penampungan air.

Waduk Brigif diteruskan ke Waduk Lebak Bulus dan Waduk Pondok Ranggon

Ruang limpahan sungai tak hanya di Brigif saja, konsep serupa ini nanti akan diteruskan di Lebak Bulus Jakarta Selatan dan Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

"Tiga ini jangan jadi yang terakhir, ini adalah tiga pertama untuk seluruh wilayah Jakarta. Mudah-mudahan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) juga bisa memanfaatkan pendekatan ini untuk tempat-tempat lain," tutupnya.

Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng mengaku senang menyaksikan salah satu inovasi di DKI Jakarta yang bisa mendunia.

"Saya sebelumnya mengatakan bahwa tantangan masa depan adalah menyatukan dua negara. Karena kita memiliki kesamaan pendekatan, untuk setiap solusi yg kita butuhkan," kata Kwok Fook Seng.

Ruang atau waduk Brigif dibangun di atas lahan seluas 10,05 hektare  yang diperkirakan mampu menampung volume air lebih besar yakni sekitar 380 ribu meter kubik (m3).

Waduk yang berada di Kelurahan Cipedak Kecamatan Jagakarsa itu berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayah Jakarta Selatan terutama di kawasan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Krukut.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus