Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap keluarga harus menjadikan meja makan sebagai tempat berdialog, berintegrasi, dan berbagi kasih untuk memperkuat ketahanan keluarga. Begitu pendapat Direktur Bina Ketahanan Remaja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Eka Sulistia Ediningsih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di meja makan tanpa gadget dan alat elektronik lain, ayo saling memberi perhatian, bersosialisasi bersama, dan saling berbagi, ini diyakini sebagai sarana ampuh untuk memecahkan berbagai persoalan keluarga," kata Eka Sulistia Ediningsih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Ini Langkah Agar Karier dan Keluarga Seimbang
Saat Donna Agnesia Jadi Ibu dan Bapak di Keluarga
Ia mengatakan hal itu di sela acara ajang kreativitas duta generasi bencana tingkat Provinsi Riau yang dipusatkan di aula Kabupaten Kampar, Jumat, 21 Juni 2019, diikuti 285 remaja se-Riau. Menurut Eka, berbagai upaya yang dilakukan untuk memperkuat ketahanan keluarga memang berjalan lamban, ibarat merangkak, sedangkan masalah bisa diibaratkan berlari atau datang dengan cepat.
"Namun kita percaya kalau keluarga merupakan benteng utama," katanya.
Jika keluarga kuat, maka keluarga akan bisa menghindarkan individu di dalamnya dari berbagai ancaman yang akan merusak dan menyesatkan.
"Oleh karena itu silakan kembali ke meja makan karena kita percaya di meja makan akan terjadi pergerakan dan duta generasi berencana (Genre) memegang peran penting untuk menyosialisasikan bahwa keluarga adalah segala-galanya," katanya.