Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mencopot prasasti alun-alun Kota Bogor yang terdapat kesalahan penulisan lafaz basmallah di dalamnya. Kekeliruan ini diketahui beberapa saat setelah peresmian yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Jumat pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sudah dicopot. Intinya sedang dalam proses perbaikan,“ kata Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih, Selasa 21 Desember 2021.
Estiningsih mengatakan pihaknya pertama kali mengetahui adanya kesalahan penulisan lafaz basmallah pada prasasti tersebut pada Sabtu atau satu hari setelah peresmian alun-alun dari seorang anggota DPRD Kota Bogor.
Estiningsih menjelaskan pihaknya memang akan mencopot prasati yang terbuat dari lempengan logam tersebut untuk memahat tanda tangan gubernur yang sebelumnya ditulis dengan tinta. “Nah kebetulan itu (lafaz basmallah) salah dan memang harus dilepas semua. Makanya akan diganti,” tuturnya.
Menurut dia, kesalahan dalam penulisan lafaz basmallah ini berasal dari vendor sehingga mereka menyatakan bakal menggantinya.
Kesalahan penulisan ini disinggung oleh Ketua Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Jawa Barat, yang juga merupakan Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor Hasbullah Ghozali. Ia menemukan tulisan Bismillahirrahmanirrahim yang menggunakan kaidah Khat Kufi keliru. Menurut dia, ada kekurangan huruf Alif yang seharusnya terdapat pada kata ‘Arrahman’ dan ‘Arrahiim’. Selain itu tidak ada titik dua pada huruf Ya.
Hasbullah meniuturkan seharusnya Gubernur Ridwan Kamil dan Wali Kota Bima Arya meneliti bacaan tersebut terlebih dahulu sebelum membubuhkan tanda tangan saat meresmikan alun-alun kota Bogor.
M Sidik Permana
Baca juga: