Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sebelum Beli Mobil Listrik, Pahami Dulu Jenis Baterai Mobil Listrik dan Karakteristiknya

Bahan bakar berupa baterai mobil listrik ini pun menjadi pertanyaan baru karena ternyata baterai mobil ini memiliki berbagai karakteristik. Apa saja?

31 Oktober 2022 | 20.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Soket pengisi daya baterai pada mobil listrik Toyota C+pod. (Toyota)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baterai mobil listrik tentunya berbeda dengan baterai SLI (starting, lightning, dan ignition). Sebab, baterai mobil listrik dirancang sebagai sistem penyimpanan energi sehingga dapat menyalurkan daya dalam periode lama dan berkelanjutan. Namun, jika daya dalam baterai habis, dapat dipastikan mobil listrik tidak akan bisa bergerak. 

Jenis Baterai Mobil Listrik

Baterai mobil listrik memiliki jenis yang beragam dan pastinya memiliki karakteristik masing-masing. Berikut terdapat jenis baterai mobil listrik dan karakteristiknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baterai Litium-ion (Li-ion)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baterai yang sudah tidak asing terdengar ini banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, seperti gawai dan laptop. Namun, terdapat perbedaan antara baterai dalam peralatan elektronik dengan mobil listrik karena memiliki skala berbeda. Baterai Li-ion untuk mobil listrik memiliki rasio daya terhadap berat yang sangat tinggi. Kinerja baterai ini sangat efisien terhadap energi tinggi dan sangat baik dalam beradaptasi dengan suhu tinggi, seperti dikutip dari buku berjudul Pengetahuan Baterai Mobil.

Semakin kecil berat baterai (kapasitas kWH sama) berarti mobil dapat melakukan perjalanan lebih jauh dengan sekali pengisian daya saja. Baterai ini pun memiliki tingkat self-discharge rendah sehingga baterai ini paling baik daripada baterai lain dalam hal mempertahankan kemampuan menahan muatan yang penuh. Selain itu, sebagian besar baterai ini dapat didaur ulang sehingga menjadi pilihan tepat electric car yang peduli terhadap lingkungan. 

Baterai Lead-Acid (SLA)

Baterai SLA (asam-timbal) merupakan baterai isi ulang tertua daripada baterai Li-ion dan NiMH, tetapi baterai ini kalah dalam kapasitas dan bobotnya yang jauh lebih berat. Meskipun memiliki kekurangan, tetapi harga baterai ini relatif murah dan aman. Saat ini, baterai SLA hanya digunakan untuk kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.

Baterai Nickel-Metal Hybrid (NiMH)

Mengutip digilib.stekom.ac.id, baterai yang biasa digunakan oleh jenis mobil hybrid-electric vehicle (HEV) tidak mendapatkan daya dari luar atau tidak dapat diisi ulang dari sumber luar sistem mobil. Pengisian ulang hanya tergantung pada putaran mesin, roda, dan pengereman regeneratif. Akibatnya, baterai mobil listrik jenis ini memiliki siklus hidup yang lebih lama dibandingkan baterai Li-ion dan baterai SLA. 

Baterai NiMH aman dan toleran terhadap ketidaktepatan penggunaan. Namun, tetap saja kekurangannya pasti ada. Kekurangan terbesar baterai ini, di antaranya adalah memiliki harga yang relatif lebih mahal, tingginya self-discharge, dan menghasilkan panas tinggi pada suhu tinggi.

Baterai Ultracapacitor

Baterai ini tidak dapat diartikan layaknya baterai pada umumnya. Berkebalikan dengan baterai umum, baterai mobil listrik ini menyimpang cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit. Alhasil, luas permukaan cairan meningkat sehingga kapasitas penyimpanan energi meningkat pula.

Sama halnya dengan baterai SLA, baterai ultracapacitor sangat cocok sebagai perangkat penyimpanan sekunder dalam kendaraan listrik. Sebab, baterai ini dapat membantu baterai elektrokimia meningkatkan level bebannya. Selain itu, ultracapacitor dapat memberikan daya ekstra pada kendaraan listrik selama akselerasi dan pengereman regeneratif.

Baterai Solid-State

Baterai mobil listrik jenis ini dapat menghilangkan elektrolit cair berat yang hidup di dalam baterai Li-ion. Nantinya, elektrolit cair ini diganti dengan elektrolit padat yang berupa gelas, keramik, atau bahan lainnya. Secara struktur, solid-state sangat mirip dengan baterai Li-ion tradisional, tetapi tanpa cairan baterai jauh lebih padat dan seragam. Kendati demikian, penggunaan baterai ini dalam industri mobil memang baru terjadi belakangan ini.

RACHEL FARAHDIBA R 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus