Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JERUJI besi terbukti tak mampu mengekang pengaruh putra kinasih Presiden Soeharto ini. Statusnya sebagai terpidana penjara 10 tahunbulan lalu Mahkamah Agung menguranginya dari putusan sebelumnya, 15 tahuntak membuat Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto kehilangan kendali atas perusahaan-perusahaannya yang tergabung di bawah bendera Grup Humpuss.
Wartawan Tempo Y. Tomi Aryanto menemui Tommy Soeharto di ruang tamu Lembaga Pemasyarakatan Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah, Jumat pertama bulan ini. Ketika pertemuan usai dan ditutup makan siang, serombongan pengusaha yang dipimpin bekas Sekretaris Jenderal Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC, yang dulu dipimpin Tommy), Yance Woworican, sudah antre di luar menunggu giliran sowan. "Semua masih saya pantau dan saya arahkan," kata Tommy.
Di usianya yang genap 43 pada 15 Juli ini, penghuni sel admisi dan orientasi nomor 17A itu tampak segar dan lebih langsing dibanding ketika mula masuk ke pulau penjara itu pada 15 Agustus 2002. Di ruangannya bertumpuk aneka buku, dari soal wirid dan tahlil hingga masalah agroindustri.
Semua berita di luar ia pantau melalui surat kabar yang tiap hari diantar ke selnya. "Kita ini kaya minyak, tapi kenapa bisa begini?" ujarnya menanggapi krisis BBM. "Mestinya kita sudah harus menyiapkan teknologi alternatif untuk bisa beralih ke sumber energi lain. Bisa dengan biodiesel, misalnya. Tim kami sedang meneliti kemungkinan ke arah sana, dengan menggunakan bahan dari pohon jarak."
Apa jawaban Anda atas permintaan membiayai pembangunan Pasar Tanah Abang ini?
Selama ini sudah dijawab melalui juru bicara Forum Bersama, ya, saya bersedia. Dan mereka orang yang bisa dipercaya.
Apa yang Anda harapkan?
Harapan saya terutama adalah forum bersama ini terbentuk. Semua pedagang dan masyarakat di Tanah Abang itu bersatu untuk melakukan yang terbaik dalam rangka pembangunan Blok B, C, D, dan E secepat dan sebaik mungkin. Baru nanti dari forum ini, ya, meminta pada saya untuk mempercepat pembangunannya. Kemungkinan blok-blok itu akan digabung menjadi satu bangunan.
Bagaimana dengan modal?
Tidak akan ada masalah selama para pedagang itu nanti menjamin akan menjadi pembeli kios-kios yang akan dibangun itu.
Bisa disebutkan berapa dana yang disiapkan?
Saya belum tahu, soalnya bentuk rancangannya saja belum tahu. Apakah nanti akan sama dengan Blok A atau akan ada revisi. (Sebelumnya sempat disebut perkiraan modal mencapai sekitar Rp 400 miliar).
Apa motif Anda bersedia ikut dalam proyek ini?
Karena diminta sebagian masyarakat Tanah Abang membantu mendapatkan kios yang lebih murah. Itulah dasar saya ingin membantu membangun Blok B, C, D, dan E ini menjadi blok yang lebih murah dan terjangkau oleh masyarakat pedagang Tanah Abang yang sudah puluhan tahun di sana.
Jadi, pedagang lama akan diutamakan?
Ya, karena mereka yang meminta. Kalau tidak diminta, saya juga tidak akan mencari-cari jalan untuk membangun blok itu. Bukan bidang utama saya di bisnis pengembangan dan konstruksi.
Anda akan tampil langsung dalam proyek ini?
Ya, saya sendiri siap naik panggung. Kalau izin dikeluarkan hari ini, besok akan saya bangun.
Orang akan bertanya, terutama menyangkut status Anda sebagai narapidana....
Kalau soal status, saya masuk penjara ini kan karena pidana saya. Hak pidana saya yang dibatasi atau dihilangkan sementara ini, sampai habis masanya. Sementara hak perdata saya kan tidak dibatasi? Nah, ini kan masalah perdata, masalah perdagangan dan bisnis. Hak saya di situ sebagai warga negara tidak hilang. Yang hilang adalah hak saya untuk bepergian. Itu yang tidak diperbolehkan untuk sementara ini.
Sejauh ini tidak ada halangan?
Saya kira tidak ada. Usaha-usaha saya juga tetap maju, tetap berjalan. Semuanya tetap berkembang. Semua juga masih bisa saya pantau dan saya arahkan. Jadi, untuk proyek Tanah Abang ini pun tidak akan ada masalah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo