Proyek seribu bus Transjakarta dari pemerintah DKI Jakarta 2013 menuai persoalan. Bus yang dibeli rekanan dari Cina rusak sebelum digunakan. Dari hasil invetisgasi Inspektorat pada 21 Februari lalu, ditemukan proses lelang dimainkan.
Program Seribu Bus
Anggaran 2013: Rp 1,5 triliun
Bus: 656 unit
Pengguna Anggaran:
Kepala Dinas Perhubungan : Udar Pristono
Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen: Sekretaris Dinas Perhubungan Drajat Adhyaksa
Panitia Lelang: Setiyotuhu (ketua)
Pejabat Pengadaan Legal Opinion: Suratno Widodo
Penerima Hasil Pengadaan: Rio (ketua)
Bus Gandeng atau articulated bus (132 bus)
Masa kontrak: 30 Agustus-20 Desember 2013
Paket 1 (30 Bus)
Pemenang: PT Korindo Motors
Merek bus: Yu Tong, Cina
Harga: Rp 3,795 miliar per unit, total Rp 113,8 miliar
Paket 2 (12 bus)
Pemenang: PT Putriasi Utama Sari
Merek bus: Bus & Coach International Pty Ltd, Cina
Harga: Rp 3,378 miliar per unit, total Rp 40,5 miliar
Paket 3 (30 bus)
Pemenang: PT Saptaguna Dayaprima
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 3,624 miliar per unit, total Rp 108,7 miliar
Paket 4 (30 bus)
Pemenang: PT Mobilindo Armada Cemerlang
Merek bus: Zhongtong, Cina
Harga: Rp 3,675 miliar per unit, total Rp 110,2 miliar
Paket 5 (30 bus)
Pemenang: PT Ifani Dewi
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 3,684 miliar per unit, total Rp 110,5 miliar
Bus kota terintegrasi bus Transjakarta (346 bus)
Masa kontrak: Agustus-20 Desember 2013
Paket 1 (74 bus)
Pemenang: PT Saptaguna Dayaprima
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 787 juta per unit, total Rp 58,2 miliar
Paket 2 (74 bus)
Pemenang: PT Putera Adi Karyajaya
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 787 juta per unit, total Rp 58,2 miliar
Paket 3 gagal lelang
Paket 4 (124 bus)
Pemenang: PT Ifani Dewi
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 786 juta per unit, total Rp 97,4 miliar
Paket 5 (74 bus)
Pemenang: PT Adi Tehnik Equipindo
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 787 juta per unit, total Rp 58,2 miliar
Bus single (178 bus)
Masa kontrak: Juli-15 Desember 2013
Paket 1 (36 bus)
Pemenang: PT Industri Kereta Api (Inka)
Merek bus: Inobus buatan Inka
Harga: Rp 1,98 miliar per unit, total Rp 71,2 miliar
Paket 2 (36 bus)
Pemenang: PT Ifani Dewi
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 1,879 miliar per unit, total Rp 67,6 miliar
Paket 3 (36 bus)
Pemenang: PT Putera Adi Karyajaya
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 1,772 miliar per unit, total Rp 63,8 miliar
Paket 4 (35 bus)
Pemenang: PT Ifani Dewi
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 1,772 miliar per unit, total Rp 62 miliar
Paket 5 (35 bus)
Pemenang: PT Adi Tehnik Equipindo
Merek bus: Ankai, Cina
Harga: Rp 1,884 miliar per unit, total Rp 65,9 miliar
Realisasi
Bus gandeng:
Sudah bayar 89 bus, 43 bus perpanjangan kontrak
Bus single:
Sudah bayar 36 bus, 142 bus perpanjangan kontrak
Bus sedang:
Semua perpanjangan kontrak
Tabung oli power steering (berkarat)
Turbo sensor (berkarat)
Pulley terbuka sehingga gemuk keluar
Turbo (berkarat)
Water indicator CNG hanya setengah
Water coolant bocor
Kompresor AC berjamu
Pulley kompresor AC dilepas
Slang ke indikator CNG bocor
Knalpot (berkarat)
'Kejanggalan lelang:
Versi Forum Warga Kota
Bus diduga dipesan sebelum lelang
Tender sudah diatur sehingga separuh bus hasil lelang adalah merk Ankai, Cina
Peserta tender memainkan harga dengan mengajukan nilai penawaran yang berbeda di setiap paket untuk pengadaan bus sejenis.
Versi Inspektorat DKI Jakarta
Perencanaan:
Perencanaan disusun secara swakelola Dinas Perhubungan bekerja sama dengan BPPT. Diteken Udar Pristono dan Prawoto, Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT.
Penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) melanggar peraturan lelang.
Dalam perencanaan tidak merinci komponen biaya sebagai pertimbangan menyusun HPS.
Menggunakan tenaga ahli dalam waktu bersamaan untuk tiga paket kegiatan.
Penggunaan jasa legal opinion untuk 9 paket proyek bertentangan dengan ketentuan lelang.
Lelang:
Hasil spesifikasi teknis dan gambar oleh BPPT tak dikaji ulang oleh panitia lelang.
Nilai HPS hanya berdasarkan survei harga pada produsen bus dari Cina.
HPS karoseri tidak memenuhi syarat tiga daerah berbeda karena hanya dilakukan terhadap PT Restu Ibu Pusaka dan PT Delima Mandiri.
Harga satuan dibuat bersama-sama antara PPK, Kepala Dinas Perhubungan, dan BPPT, padahal seharusnya disusun sendiri oleh PPK.
Produk bus dari Cina yang ditawarkan rekanan sama dengan yang disurvei Dinas Perhubungan.
Harga terlalu mahal pada pengadaan bus gandeng paket IV.
Setelah kontrak berakhir pada 20 Desember 2013, dan perpanjangan 50 hari, separuh bus belum terealisasi.
Hasil uji sampling pada 16 Februari, bus dalam kondisi berkarat.
Versi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(2 Agustus 2013)
Meminta menunda lelang pada Mei 2013 karena belum diperoleh dokumen penganggaran biaya dan kerangka acuan kerja.
Mengkaji ulang rencana pengadaan disesuaikan dengan waktu dan anggaran.
Menyelesaikan spesifikasi teknis, gambar, dan HPS.
Pengawasan:
Terjadi pemborosan anggaran dalam penggunaan konsultan pengawas
Bukti pengawasan dari tenaga ahli dan BPPT tidak lengkap
BPPT hanya menginspeksi empat paket bus gandeng dari Cina saat pekerjaan selesai
Pengawasan bus gandeng (1 paket) dilakukan setelah bus tiba di lokasi karoseri, padahal seharusnya pengawasan sejak persiapan sampai diterima Dinas
BPPT mengerjakan tugas pengawasan konsultan lain
Konsultan pengawas bus single paket 3: PT Delima Laksana dan paket 5 PT Bahana Nusantara, terindikasi perusahaan pinjaman
Hasil pekerjaan konsultan pengawas sebagai syarat penerimaan bus tidak ada
Rusman Paraqbueq | Sumber: Audit Inspektorat, BPKP, dan wawancara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini