Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Shandy Aulia Jadi Ibu, Ini Perubahan yang Dihadapi Usai Bayi Lahir

Shandy Aulia melahirkan putri pertamanya pada 12 Februari 2020. Sebagai orang tua baru apa saja yang bakal dihadapi Shandy?

14 Februari 2020 | 19.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Shandy Aulia melahirkan anak pertamanya pada tanggal 12 Februari 2020. Bayi berjenis kelamin perempuan itu diberi nama Claire Herbowo, dengan berat 2,8 kilogram dan panjang 49 centi meter. Shandy berbagi kabar bahagia itu melalui unggahan di Instagram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shandy Aulia mengunggah beberapa foto, di antaranya foto saat baru menyentuh tangan Claire Herbowo usai persalinan. Lalu foto bertiga dengan suami David Herbowo yang menggendong Claire. "Dream do come true (mimpi jadi kenyataan)," tulis Shandy dalam keterangan foto itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terakhir foto Claire Herbowo di dalam boks bayi lengkap dengan kartu bertuliskan nama dan keterangan lainnya tentangnya. "Praise the Lord, It’s A Girl!, Welcoming our daughter, Claire Herbowo, 12.02.2020, 2815 gr | 49 cm, With Love David & Shandy Herbowo," tulis Shandy Aulia yang menanti kehadiran putrinya selama 7,5 tahun.  

Kedatangan sosok anak dalam keluarga, mungkin membuat hidup Anda dan pasangan tidak akan sama seperti sebelumnya. Status sebagai orangtua baru biasanya akan mengubah pemikiran, sifat, sikap, ataupun kebiasaan yang sering dilakukan.

 

Berikut beberapa perubahan yang dapat terjadi pada orangtua setelah bayi baru lahir

1. Bayi menjadi prioritas
Setelah bayi baru lahir, mereka tentunya langsung menjadi prioritas utama dalam hidup Anda bersama pasangan. Semua waktu yang dimiliki pun hanya untuk bayi Anda. Bahkan, Anda mungkin menjadi kewalahan dalam mengatur waktu karena mengikuti perubahan bayi Anda. Namun, seiring berjalannya waktu Anda akan terbiasa dan dapat mengatur waktu dengan baik.

2. Jadwal tidur malam yang berantakan
Bayi baru lahir sering terbangun di malam hari karena popoknya penuh, ingin menyusu, atau karena faktor lainnya sehingga membuat jadwal tidur malam Anda menjadi berantakan. Hal ini biasanya terjadi pada beberapa bulan pertama kelahiran. Anda dapat bergiliran dengan pasangan untuk mengurus bayi agar mendapat waktu tidur yang tidak terlalu sedikit. Selain itu, saat bayi tertidur di siang hari, Anda juga sebaiknya ikut tidur.

3. Mendapat kunjungan
Di hari-hari awal, mungkin ada banyak kerabat atau teman yang ingin melihat bayi Anda yang baru lahir sehingga mereka datang berkunjung. Pastikan tamu tidak sakit dan tangannya bersih ketika menyentuh bayi Anda. Selain itu, Anda juga dapat menolak dan meminta kunjungan hari lain jika memang merasa letih.

4. Mencoba berinteraksi dengan bayi
Biasanya orangtua akan menunjukkan ekspresi atau suara-suara yang lucu untuk berinteraksi dengan bayi. Terkadang bayi akan tersenyum seperti merespons sehingga Anda mengulanginya kembali. Jangan ragu untuk melakukan hal ini demi menarik perhatian bayi Anda.

5. Mengajak bayi mengobrol
Perlu Anda ketahui, semakin banyak Anda mengobrol dengan bayi Anda, maka semakin banyak yang akan dipelajari olehnya. Selain itu, kedekatan Anda dengan bayi juga akan semakin terjalin. Berceloteh ringan dapat membantu si kecil untuk pintar berbicara kelak.

6. Membacakan buku cerita
Membacakan buku untuk bayi baru lahir tidak ada salahnya, bahkan dapat membuat bayi merasa senang dan membantunya mengenali kata-kata ketika sudah lebih besar. Anda dapat membacakan buku-buku cerita yang tak hanya mendidik namun juga menghibur.

7. Perubahan dalam hubungan suami istri
Saat bayi belum lahir, Anda dan pasangan mungkin senang menghabiskan waktu bersama. Namun, setelah bayi baru lahir kebiasaan tersebut akan berkurang karena Anda dan pasangan secara bergantian mengasuh bayi. Akan tetapi, jangan sampai hal ini membuat hubungan Anda renggang. Akan lebih baik jika Anda dan pasangan mengasuh bayi bersama atau menghabiskan waktu bersama setelah bayi tertidur.

8. Tidak memiliki me time
Jika Anda hanya mengurus bayi sendiri, Anda akan kesulitan memiliki me time karena waktu hanya dihabiskan untuk mengurus bayi. Namun, jika Anda mendapat bantuan dari suami, keluarga, atau pengasuh, maka sempatkanlah untuk melakukan me time agar tidak stres. Anda dapat melakukan me time sebentar dengan cara menonton tv, membaca buku, berjalan-jalan, dan lainnya.

9. Melakukan kesalahan
Sebagai orangtua baru, wajar jika Anda melakukan melakukan kesalahan dalam mengurus bayi, seperti salah memasang popok, lupa menyusui ketika bayi lapar, dan lainnya. Kesalahan tersebut bisa membuat Anda menjadi lebih berhati-hati. Anda juga dapat meminta bantuan orangtua, mertua, atau pengasuh untuk mengurus bayi jika memang kewalahan.

10. Perubahan dalam hubungan pertemanan
Ketika bayi baru lahir, waktu berkumpul dengan teman umumnya akan berkurang karena Anda harus mengurus bayi. Akan tetapi, setelah bayi semakin besar Anda dapat berkumpul kembali bersama teman dengan membawa bayi Anda yang menggemaskan.

11. Lebih penuh kasih dan empati
Setelah memiliki bayi, Anda mungkin akan menjadi pribadi yang lebih menyayangi dan berempati dengan bayi atau anak-anak. Seperti yang diakui oleh Raditya Dika dalam channel Youtube-nya, ia mengaku menjadi pribadi yang lebih memiliki rasa empati setelah mendapatkan seorang anak.

12. Investasi untuk masa depan
Setelah bayi baru lahir, Anda mungkin mulai memikirkan biaya untuk kebutuhan masa depan si kecil, terutama bagi pendidikannya. Sebagian orangtua akan mulai melakukan perencanaan keuangan dan investasi untuk masa depan sang anak.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus