Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ban sepeda motor vulkanisir atau rekondisi memang merupakan ban yang sudah gundul atau aus yang diperbaiki kembali sehingga terlihat baru lagi dengan pattern atau ulir yang baru juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pengguna motor juga banyak yang menggunakan ban vulkanisir karena ban rekondisi ini memang merupakan ban dengan harga yang sangat murah di bandingkan dengan ban aslinya," kata Endoy, mekanik bengkel Proban Motoparts, di Jalan Buaran No. 6 Blok L, Duren Sawit, Klender, Jakarta Timur, Rabu 11 Oktober 2017.
Baca: 2 Cara Mengetahui Karet Ban Sepeda Motor Telah Kadaluarsa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Endoy menjelaskan ban vulkanisir adalah salah satu jenis ban yang dilapisi kembali sehingga hampir menyerupai ban baru. Ban yang dilapisi itu adalah ban yang sudah gundul, dan pelapisnya adalah kembangan ban. Dengan cara ini, banyang sudah gundul akan nampak seperti baru.
Kelebihan utama dari ban vulkanisir adalah harganya yang relatif jauh lebih murah dibanding ban baru. Penjualannya pun relatif banyak, terutama di pinggir jalan yang sering dilewati kendaraan besar. Tapi, bagaimanapun, kualitas ban ini tak bisa menandingi ban baru.
Dengan ban ini, kenyamanan berkendara akan berkurang. Sebab, meski pakai tempelan baru, tapi usia ban tetap mengacu pada usia ban pertama yang bahannya mulai tidak elastis.
Bahkan, dalam kecepatan tinggi, menggunakan ban vulkanisir amat berisiko karena kekuatan tempelan yang tidak begitu kuat. Bisa saja tempelannya mengelupas.
"Kenyamanan di jalan raya juga kurang, karena kebanyakan ban vulkanisir tidak balans dan berbunyi ketika kecepatan tinggi. Sehingga kemungkinan kemudi akan bergetar pada kendaraan kecepatan tinggi," ujarnya.
Usia ban pun dapat dipastikan lebih pendek. Jika dihitung dari lama penggantian ban, maka perbandingannya adalah 2/3 berbanding satu.
Ban sepeda motor vulkanisir sebetulnya bukanlah barang haram. Yang jadi persoalan adalah bagaimana proses pembuatannya, apakah asal ataukah menggunakan teknologi yang memadai. Jika memang ada teknologinya, bukan tidak mungkin kualitasnya sama dengan yang baru.
GRANDY AJI