Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta menyatakan pembangunan jembatan layang (sky bridge) Simpang Temu Lebak Bulus hampir rampung. Capaian pekerrjaan per 29 November 2022 sudah 98 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui akun resmi Instagramnya, PT MRT Jakarta menyampaikan pekerjaan yang sedang dilakukan meliputi pemulihan akses masuk ke Stasiun MRT Lebak Bulus Grab, mengecat, melapisi trotoar, dan penyelesaian sambungan ke bangunan yang sudah ada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jembatan sepanjang sekitar 307,5 meter yang akan menghubungkan bangunan Poin Square dan Stasiun Lebak Bulus Grab ini sudah memasuki tahap Berita Acara Pemeriksaan Teknis dengan SKPD terkait dan ditargetkan dibuka ke publik akhir Desember 2022,” tulis keterangan resmi MRT Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022.
PT MRT Jakarta lewat anak perusahaannya, PT Integrasi Transit Jakarta, membangun pula area transit dan satu hub dalam satu kawasan tersebut untuk memberikan akses bagi calon penumpang.
“Jembatan layang tersebut diharapkan akan memberikan kemudahan bagi pejalan kaki yang lalu lalang antara Stasiun Lebak Bulu Grab dengan pusat kegiatan yang ada di sekitarnya,” tulis informasi di situs resmi MRT Jakarta.
PT MRT Jakarta mengklaim keberadaan jembatan ini akan mengurangi konflik lalu lintas antara kendaraan bermotor dan pejalan kaki. “Bangunan hub yang dibangun juga terdiri dari tiga lantai yang difungsikan sebagai titik temu. Nantinya akan dilengkapi dengan beragam gerai dan area parkir sepeda,” tulisnya.
Melalui Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 57 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Lebak Bulus, area seluas sekitar 76 hektare di Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, telah ditetapkan sebagai kawasan pembangunan berorientasi transit.
Hal ini menandakan lahan-lahan yang berada dalam radius 700 meter dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab menjadi prioritas pengembangan dalam jangka pendek (0-3 tahun) dan menengah (4-7 tahun).