Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten menanggapi soal polemik keabsahan gelar S2 ketua terpilih IDI kota Tangerang Selatan Fajar Siddiq. Gelar S2 itu diduga palsu.
"Kami akan melakukan pemanggilan terlebih dahulu terhadap ketua terpilih IDI Tangsel untuk mendengarkan penjelasannya," kata Ketua IDI Banten Darmawan saat dihubungi wartawan, Selasa 26 Juli 2022.
Menurut Darmawan, pihaknya bersama anggota lainnya di IDI Banten tengah membahas kasus tersebut. "Kami sedang konsolidasi dan konsultasi terkait hal ini bersama anggota lainnya. Informasi lebih lanjutnya nanti akan kami kabarkan," ujarnya.
Sebelumnya, anggota IDI Tangsel Bambang Eka mempertanyakan keabsahan gelar S2 yang disandang Fajar Siddiq. Gelar itu diduga tidak sesuai dengan data dari Dikti.
Bambang menyebutkan bahwa ia mewakili rekan-rekannya di IDI Tangsel mengajukan surat pernyataan atau petisi pada 21 Juli lalu. Petisi itu mempertanyakan gelar kelulusan S2 Fajar Siddiq yang tidak sesuai dengan aturan pendidikan nasional di Indonesia.
Bambang dan anggota lainnya melihat di media sosial pada 28 Juni 2022 bahwa gelar S2 Ketua IDI Tangsel terpilih diduga tidak meyakinkan. Dalam data Dikti Kemendikbud disebutkan Fajar mengundurkan diri dari program S2 di universitas negeri itu pada 2012.
Apabila ditinjau dari undang- undang sistem pendidikan nasional tahun 2003, kata Bambang, ini tidak sesuai dengan gelar tersebut, karena dikatakan ia sudah mengundurkan diri.
Bambang pun melayangkan dokumen temuan ini kepada dewan pembina IDI Tangsel, dan ditembuskan juga ke IDI wilayah Banten dan IDI Pusat. Bambang juga siap untuk memberikan klarifikasi temuan tersebut kepada dewan pertimbangan IDI di Tangsel maupun di Pusat.
MUHAMMAD KURNIANTO
Baca juga: Keabsahan Gelar S2 Ketua IDI Tangerang Selatan Dipertanyakan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini