Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BIRO Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat menemukan skema aliran uang suap kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) setelah memeriksa dan menggeledah rumah Johannes Marliem di Minnesota. Komisi Pemberantasan Korupsi meminta bantuan FBI untuk mengusut suap Marliem, konsultan PT Biomorf Lone Indonesia, yang menjadi subkontraktor pengadaan KTP, kepada pejabat dan politikus Indonesia.
FBI menjerat Marliem dengan tuduhan memperoleh barang dari hasil tindak kriminal. Dari pemeriksaan FBI, Marliem diduga membeli rumah mewah di Minnesota dari keuntungan mengerjakan proyek senilai Rp 5,9 triliun itu. Kepada FBI, Marliem juga mengungkapkan bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto membicarakan diskon proyek tersebut.
Aliran Duit Proyek E-KTP yang Diketahui FBI
Rp 201 miliar Konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia
Pemenang lelang e-KTP
1. PT Quadra Solution
- PT Biomorf Lone Indonesia
US$ 700 ribu (Rp 9,4 miliar)
Diah Anggraeni
Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri
Sugiharto
Mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri
Irman
Mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri
Dalam persidangan, Diah mengaku menerima uang itu, sementara Irman dan Sugiharto sudah divonis bersalah.
US$ 13.099.842 (Rp 176 miliar)
- Rumah di 1485 Green Street Road, Orono, Minnesota
- Perahu Regal 3200
- Piano Steinway
- Dua asuransi jiwa
- Lexus RX350
- Dua lukisan Pamela Sukhun
- Dua tas Hermes
Andi Narogong
Setya Novanto
US$ 135 ribu (Rp 1,82 miliar)
Jam tangan Richard Mille seharga Rp 1,82 miliar diduga diberikan melalui Andi Narogong.
"Arloji Pak Novanto generasi pertama, keluaran sepuluh tahun lalu."
Fredrich Yunadi pengacara Setya
2. Biomorf Mauritius
Salah satu vendor dalam proyek e-KTP
US$ 200 ribu (Rp 2,7 miliar)
Cosmic Enterprises Hong Kong
US$ 150 ribu (Rp 2 miliar)
Tristar Singapura
US$ 700 ribu (Rp 9,4 miliar)
- Muda Ikhsan Harahap
- Chairuman Harahap (Anggota DPR Fraksi Golkar)
"Saya tak kenal dengan Ikhsan dan tidak menerima uang itu."
Chairuman Harahap
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo