Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana memberikan subsidi motor listrik untuk masyarakat yang membutuhkan, misalnya ojek online atau ojol. Namun pemilihan ojol sebagai penerima prioritas subsidi tersebut dinilai salah sasaran dan tidak menyelesaikan masalah transportasi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Damantoro, subsidi kendaraan listrik ini harusnya diberikan ke angkutan umum. Hal tersebut dinilai bisa menekan adanya peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian ESDM disarankan untuk mendukung subsidi infrastruktur kendaraan listrik seperti stasiun pengisian baterai, tempat penukaran baterai, dan proses sambungan listrik yang mudah dan murah bagi fasilitas pengisian daya kendaraan listrik.
"Subsidi produksi atau subsidi harga jual yang bisa mencapai triliunan rupiah tersebut sebaiknya dialihkan ke pembangunan infrastruktur kendaraan listrik untuk angkutan umum. Atau paling tidak, sebagian dialihkan ke subsidi bus listrik untuk mewujudkan angkutan umum yang berkualitas, terjangkau, dan ramah lingkungan," ucap Damantoro, dikutip dari Tempo.co hari ini, Selasa, 13 Desember 2022.
Damantoro mengungkapkan bahwa saat ini ekosistem transportasi Indonesia didominasi kendaraan pribadi. Total pergerakan yang ada, porsi kendaraan pribadi jauh lebih tinggi 80 hingga 90 persen dibandingkan angkutan umum yang hanya 10 hingga 20 persen.
"Implikasinya sudah kita rasakan bersama berupa kemacetan, pemborosan BBM, pembengkakan subsidi, dan polusi udara perkotaan yang terus meningkat," jelasnya.
Meskipun ojol termasuk salah satu transportasi umum, namun Damantoro menilai ojol bukan yang harus diprioritaskan mendapatkan subsidi kendaraan listrik. Dia menilai, subsidi ini lebih tepat jika diberikan untuk angkutan umum perkotaan lain yang berbasis bus atau rel.
"Bahkan sampai saat ini, menurut undang-undang, sepeda motor bukan angkutan umum dikarenakan isu keselamatan yang tingkat fatalitasnya tinggi ketika terjadi kecelakaan. Belum lagi adanya pengaturan perannya dalam tatanan transportasi nasional," jelasnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi sepeda motor listrik mulai tahun 2023. Nantinya jumlah penerima subsidi ini akan disesuaikan dengan kemampuan pemerintah dan diprioritaskan untuk masyarakat yang membutuhkan, misalnya ojek online atau ojol.
"Wah, itu ojol penting, kita prioritasin," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2022.
Menurut Arifin, subsidi ini akan lebih banyak diberikan untuk sepeda motor konversi dari motor berbahan bakar minyak (BBM) ke motor listrik. Dirinya berharap kebijakan terkait subsidi kendaraan listrik ini bisa rampung sebelum pergantian tahun 2022.
Setelah nanti resmi diberlakukan, diharapkan insentif ini mampu meningkatkan minat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik. Dengan demikian, pemerintah Indonesia diharapkan juga mampu mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.
DICKY KURNIAWAN | NABILA NURSHAFIRA
Baca juga: Subsidi Sepeda Motor Listrik Tahun Depan Bakal Diprioritaskan untuk Ojol
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto