Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan roof box pada mobil kebanyakan digunakan pada mobil-mobil penumpang seperti MPV atau SUV. Namun ternyata ada juga supercar yang menggunakan roof box.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti Toyota FT86 hasil modifikasi oleh Karma yang mejeng pada ajang Indonesia Modificatiok Expo (IMX) 2019 beberapa waktu lalu di Balai Kartini, Jakarta, 29 September 2019. Mobil asal Jepang itu yang dipasang roof box keluaran Thule dan dimodifikasi dengan tambahan bodykit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memang cukup aneh rasanya sebuah supercar dipasang roof box, mengingat supercar bukanlah mobil yang biasa digunakan jalan-jalan seperti SUV atau MPV. Meski begitu Desainer Karma, Kiki Anugrah menyebut penggunaan roof box pada mobil supercar sedang ngetren di luar negeri.
"Di luar sih sedang tren seperti itu (pasang box di supercar). Pake box Thule, tapi yang modelnya slim, bukan yang tebel. Tren ini memang sudah ada setahun belakangan ini. Saya juga pasang di station wagon (Mercedes-Benz) saya. Tapi kalau di station wagon pasang Thule, dari dulu emang udah kodratnya. Ibarat double cabin pakai snorkle," ujarnya kepada wartawan.Toyota FT86 hasil modifikasi dengan Roof box oleh Karma yang mejeng pada ajang Indonesia Modificatiok Expo (IMX) 2019. TEMPO/Khairul Imam Ghozali
Fungsinya sendiri menurut Kiki tidak beda dengan roof box yang dipasang pada mobil penumpang, yakni memperbanyak ruang penyimpanan barang. Meningat kabin supercar tidak luas.
Namun di luar itu menurutnya penggunaan roof box tersebut memang untuk gaya dan ia merasa cocok-cocok saja roof box pada supercar.
"Kalau kita sih lihatnya lebih buat ke gaya aja sih, kayak tren aja. Cocok-cocok aja sih kalau supercar diberi Thule kayak gini," tutur Kiki.
Untuk pemasangannya sendiri lanjut Kiki mengatakan tidak sulit. Namun hal yang wajib diperhatikan adalah bobot dari mobil itu sendiri. Karena pemasangan roof box tersebut bukan berarti tanpa gangguan.
"Braketnya nempel ke atap dan ada yang ke kaca belakang. Dan saat dipasang, kita juga harus memerhatikan bobot mobil dan faktor downforce juga sih," lanjutnya
"Supaya kalau dipakai kenceng nggak ngaruh. Cuma memang pasti ada bunyi kayak angin aja sih kalau pasang box," tambah Kiki.
Menyoal biaya yang dikeluarkan, Kiki menyebut dalam membangun mobil tersebut mencapai Rp 26 juta sudah dengan jasa pemasangan. Selain itu menggunakan roof box juga disebut tidak pengaruh kepada performa monbil.
"Tapi beda tipe, beda harga lagi," jelasnya. Kalau pasang beginian sih intinya emang buat gaya. Nggak buat bawa barang-barang berat di atasnya," sebutnya.