Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta- Epidemiolog Pandu Riono mengatakan per 31 Maret 2021, sebanyak 44,5 persen dari total penduduk Jakarta sudah terinfeksi Covid-19. Angka itu didapat dari Survei Serologi Covid-19 yang dilakukan oleh Tim Pandemi FKM Universitas Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini cukup besar karena Jakarta memang episenter dari pandemi dan menjadi kontributor kasus terbesar di Indonesia," ujar Pandu dalam konferensi pers daring pada Sabtu 10 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei tersebut berlangsung pada 15-31 Maret 2021 terhadap 4.919 sampel yang tersebar di 100 kelurahan Provinsi DKI Jakarta. Dilakukan tes Tetracore-Luminex terhadap para sampel untuk mendeteksi antibodi SARS Cov-2. Tujuannya untuk melihat apakah orang tersebut sudah pernah terpapar Covid-19 atau belum.
Berdasarkan data yang ia paparkan, dari 44,5 persen warga DKI yang sudah terinfeksi Covid-19, sebanyak 41 persen berjenis kelamin laki-laki dan 47,9 persen lainnya wanita. Infeksi, kata Pandu, juga menyebar hampir merata di seluruh rentang usia, mulai dari 1-60 tahun ke atas.
Sebanyak 31,8 persen warga berusia 1-4 tahun sudah pernah terpapar Covid-19. Selanjutnya 40,1 persen untuk usia 5-14 tahun; 41,1 persen usia 15-29 tahun; 49,2 persen usia 30-39 tahun; 49 persen usia 40-49 tahun; 47,8 persen usia 50-59 tahun; serta 43,1 persen usia 60 tahun ke atas.
"Jadi tidak benar bahwa hanya menyerang lansia saja. Ini menyerang hampir semua penduduk, termasuk anak. Yang kjta khawatirkan memang semakin banyak anak yang juga terinfeksi, sudah bergejala, dan meninggal," tutur Pandu.
Secara wilayah, sebanyak 53,7 persen warga di Jakarta Pusat sudah pernah terinfeksi Covid-19. Kemudian 45,4 persen di Jakarta Barat; 44,5 persen Jakarta Utara; 44,4 persen Jakarta Selatan; 40,9 persen Jakarta Timur; dan 39,3 persen Kepulauan Seribu.
Pandu menyebut dari data itu, hampir separuh penduduk di seluruh wilayah DKI pernah terinfeksi Covid-19. "Ini mungkin menggambarkan mobilitas penduduk yang tinggi di wilayah Jakarta Pusat di mana ada perkantoran dan sebagainya," ujar dia.
ADAM PRIREZA
Foto 
