Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wajah Baru Taman Semanggi

Revitalisasi menjadikan Taman Semanggi kaya akan fasilitas pejalan kaki. Sebelumnya, area kolong Jembatan Semanggi dianggap tak ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda. Gubernur Anies Baswedan meresmikan Taman Semanggi pada Rabu, 12 Oktober 2022, meski revitalisasi itu belum rampung benar.

15 Oktober 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan Taman Semanggi di Jakarta, 13 Oktober 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada yang baru di sekitar Jembatan Semanggi. Pejalan kaki kini bisa menikmati anjungan sepanjang 150-an meter yang terbentang di depan Plaza Semanggi dan di depan Hotel Sultan. Dari pelataran besi selebar dua meter itu, kita bisa menikmati bentang hijau seluas 108 ribu meter persegi yang dipenuhi berbagai jenis pohon, seperti jinjing (Albasia), trembesi (Samanea saman), dan kupu-kupu (Bauhinia sp.).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Taman Semanggi merupakan lahan yang berada di sisi utara dan selatan Jembatan Semanggi, Jakarta Pusat. Dulunya, lokasi ini merupakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur SPBU yang tak pernah sepi pengunjung itu pada 2012 dan mengembalikan fungsi lahan sebagai ruang terbuka hijau. Taman Semanggi diresmikan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada 2014.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalur sepeda di Taman Semanggi, Jakarta, 13 Oktober 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Di era Gubernur Anies Baswedan, Taman Semanggi masuk program revitalisasi 296 taman. Pemugaran ini berfokus pada perubahan fungsinya sebagai tempat interaksi warga, bukan sebatas ruang terbuka hijau. Fasilitas pejalan kaki menjadi gagasan inti.

Menurut Anies, selama puluhan tahun, Jembatan Semanggi merupakan lokasi yang unik: berada di satu titik tersibuk Ibu Kota, memiliki ruang terbuka hijau yang luas, tapi hanya bisa dilewati kendaraan bermotor. "Pejalan kaki dari satu sudut ke sudut lain tak bisa lalu lalang dengan leluasa. Begitu juga dengan pengendara sepeda," ujar Anies, saat peresmian pada Rabu, 12 Oktober 2022. Dia didampingi Kepala Dinas Pertamanan Suzi Marsitawati dan Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputa. "Karena itu, kami bangun trotoarnya, sehingga Jalan Jenderal Sudirman bukan saja untuk kendaraan bermotor."

Maka, jadilah Taman Semanggi versi baru. Sebenarnya, taman itu belum sempurna karena masih dibutuhkan penyelesaian di sana-sini. Kira-kira progresnya 86 persen. "Tinggal 14 persen lagi," ujar Anies.

Jalur pejalan kaki di Taman Semanggi, Jakarta, 13 Oktober 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

Namun perubahan sudah bisa dirasakan pengunjung. Di sisi utara, dekat Plaza Semanggi, ada jalur sepeda sepanjang 229 meter, sementara di sisi selatan, dekat Hotel Sultan, panjangnya 338 meter. Ini merupakan bagian dari bentangan jalur sepeda terproteksi di koridor Sudirman-Thamrin. Ada juga arena bermain skateboard dan area parkir sepeda. Skybridge alias jembatan titian menjadi penyambung bagian utara dan selatan kawasan Semanggi.

Edi Wibowo, 45 tahun, merasakan betul manfaat pemugaran Taman Semanggi. Pesepeda itu mengatakan, sebelum ada jalur sepeda, kolong jembatan Semanggi merupakan area rawan bagi pengayuh kereta angin karena sering tersenggol kendaraan bermotor. "Sekarang sudah enggak," ujar Edi ketika ditemui di lokasi pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Sehari setelah peresmian, pekerja kembali melanjutkan pemugaran Taman Semanggi. Dari pantauan Tempo, puluhan pekerja sedang membangun toilet dan tempat parkir sepeda. Proyek senilai Rp 30 miliar ini ditargetkan rampung secara paripurna pada 30 Oktober 2022.

ANIS SANIA (MAGANG)
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Reza Maulana

Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus