Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari manusia akan mengalami kerontokan rambut sekitar 50-100 helai rambut. Hal ini wajar dan menjadi bagian dari proses matinya rambut. Namun, jika rambut rontok sudah menggumpal usai keramas, di atas bantal ketika bangun tidur, saat menyisir, ataupun saat menyapu lantai rumah, tanda-tanda itu harus diwaspadai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: 4 Buah yang Dapat Mengatasi Rambut Rontok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter dan presenter dr Oz Indonesia, Alberta Claudia Undarsa mengatakan, penyebab rambut rontok berlebihan bisa dari dalam maupun luar tubuh. Misalnya mengikat rambut secara berlebihan dan rutin dilakukan setiap hari bisa memicu kerontokan pada rambut.
“Sebab ketika mengikat rambut terlalu kencang menarik rambut lepas dari rumahnya, folikel. Bisa juga membuat tampilan dahi jadi melebar karena penipisan rambut dan hair line melebar,” kata lberta Claudia Undarsa, dalam acara Dove Bantu Wanita Indonesia Temukan Kekuatan dari Dalam Diri Melalui Dove Zona Kuat di Mal Kota Kasablanka, Selasa 5 Maret 2019.
Selain itu, hormon, stres, makanan, pasien kanker karena kemotrerapi, dan faktor usia bisa memicu rambut rontok dari jumlah normalnya. “Kebanyakan pemicu kerontokan rambut berlebihan pada pasien perempuan yang saya temui adalah stres, hormon, dan usia. Ketika perempuan di usia 30-an, pertumbuhan rambut sedang prima. Saat memasuki usia 40-50 tahun akan mengalami penurunan sekitar 10 persen hingga 20 persen,” jelas dokter Alberta.
Langkah-langkah penanganan yang bisa dilakukan antara lain membiasakan rambut terkena paparan sinar matahari untuk vitamin D yang dibutuhkan kulit kepala rambut. Selain vitamin D, rambut juga membutuhkan kandungan protein, vitamin B yang mengandung antioksidan, vitamin E untuk menambahkan suplai peredaran darah sehingga melancarkan nutrisi pada rambut, serta vitamin A dan zat besi. “Tren diet wanita saat ini juga harus memperhatikan apakah nutrisi itu tercukupi untuk seluruh anggota tubuh, termasuk rambut. Kadang kesehatan rambut tidak terlalu diperhatikan," tukasnya.
Oleh karena itu, dokter Alberta menyarankan banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan protein, vitamin A, D, E, dan B untuk memperbaiki kerontokan rambut yang berlebihan. “Olahan daging juga baik untuk memperbaiki rambut rontok. Tapi perlu diiingat jangan mengonsumsi vitamin A secara berlebihan karena berisiko pada kesehatan rambut. Hindari pula terlalu banyak menyantap makanan berminyak karena bisa meningkatkan produksi minyak atau sebum di kulit kepala,” ucapnya.
Untuk intensitas keramas, disarankan dua sampai tiga hari sekali. Menurut dr Alberta, pentingnya dalam keramas adalah pijatan. Sebab pijatan tersebut meningkatkan peredaran darah sehingga membantu penyebaran nutrisi ke rambut dan menguatkan rambut. Namun bila Anda terlalu sering keramas, seperti dua kali dalam sehari bisa mendorong bertambahnya produksi minyak di kulit kepala. Berujung pada kondisi rambut lepek dan lembap yang mengganggu kesehatan dan tampilan rambut.
“Selain soal keramas, jangan pula malas menyisir rambut usai keramas. Bila dibiarkan rambut kusut, baru kemudian disisir bisa lebih rentan menyebabkan rambut patah dan kerontokan. Imbangi pula kegiatan styling rambut, seperti catok, smoothing, coloring, dan bleaching rambut dengan vitamin dan suplemen alami dari luar tubuh, seperti lidah buaya dan minyak essensial alami,” pungkas dokter Alberta.
SILVY RIANA PUTRI