Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sedang membahas soal mekanisme penggunaan water mist generator oleh gedung-gedung tinggi di Ibu Kota guna menekan polusi udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heru Budi menyatakan air yang digunakan untuk menyemprot dari generator tidak bolah air PAM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dibahas itu untuk tidak menggunakan air PAM. Jadi kalau air pengolahan menjadi air bersih di gedung masing-masing itu yang dipakai untuk menyemprot water mist nah itu sedang dipilih gedungnya yang mana," kata Heru Budi di pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.
Dia mengatakan berdasarkan kajian dari DLH DKI Jakarta bersama BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), water mist generator mampu menurunkan PM2.5 dan PM10 secara siginifikan.
"Dampaknya kemarin kan di coba di gedung Pertamina. Katanya dampaknya bagus dan signifikan bisa menurunkan PM2.5 bisa menurunkan PM10," ujarnya.
Ihwal pengadaan alat water mist, Kepala Sekretariat Presiden itu menyerahkan kepada masing-masing pemilik gedung.
"(Ada regulasi khusus, seperti Pergub atau Perda) Ya nggak lah. Itu kewajiban masing-masing, tahun depan kan ada musim kering lagi," kata dia.
Meskipun pemasangan water mist menjadi kewajiban, Heru Budi meyampaikan tidak ada sanksi bagi gedung yang tidak memasang alat tersebut. Dia mengimbau untuk gedung yag masih dalam proses pembagunan memasang water mist secara permanen.
"Kalau gedung yang sudah terlanjur beli (alat water mist) Rp 50 juta tapi (pemasangannya di) empat sisi kalau bisa, kata Bu Menteri Lingkungan," kata Heru Budi.
Sebelumnya, Heru Budi mengatakan sudah ada 300 gedung yang melakukan water mist untuk mengatasi buruknya kualitas udara Jakarta. “Dari data yang saya terima per hari ini adalah 300 sekian gedung," ucap dia.
Heru mengatakan akan menemui para pengelola gedung untuk membahas metode penyiraman air atau water mist ini sebagai langkah mengurangi polusi di Jakarta.
Memburuknya kualitas udara di Jakarta, kata Heru Budi, hal yang biasa terjadi saat musim panas. “Itu sudah standar setiap tahun ketika musim kering musim panas ada polusi,” tuturnya.
Pemprov DKI Jakarta sudah memulai melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) mikro dengan melakukan penyemprotan air dari atas gedung dan menggunakan water mist generator sejak Ahad, 27 Agustus 2023.
Kegiatan ini dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Kemenkomarves), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Polda Metro Jaya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Damkar, dan Satpol PP.