Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Terminal, Yang Ulu & Ilir

Terminal dikaki jembatan ampera berbaur dengan tempat berjualan & pedagang k-5. walikota Drs. H. Ahmad Dahlan akan memperbaiki dengan harapan bantuan dari pemerintah pusat. (kt)

27 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI terminal pasar atau pasar terminal -- komentar Pangkopkamtib Sudomo ketika melihat-lihat terminal kendaraan di kaki Jembatan Ampera Seberang Ilir Palembang Oktober 1977. Para pejabat setempat tentu saja terhenyak. Sebab nyaris separo bangunan terminal tersebut memang disediakan sebagai tempat berjualan. Sementara itu -ara pedagang kaki-lima pun bertebaran. Sekarang keadaannya tak jauh berbeda. Pedagang K-5 masih tampak. Sementara itu hiruk pikuk kendaraan semakin terasa. Ini sehubungan dengan masih nganggurnya terminal lain di Seberang Ulu yang selesai dibangun akhir 1977. Terminal yang dibangun dengan biaya hampir Rp 46 juta itu tadinya dimaksudkan sebagai terminal cargo. Maksudnya untuk truk menaik-turunkan barang. Di samping juga sebagai terminal angkutan jarak jauh yang biasa dilayani bis. Sewaktu Pangkopkamtib berkunjung ke Palembang lewat setahun lalu adanya terminal cargo semacam itu dikritiknya JUga sebagai akan menambah keruwetan lalu lintas dalam kota. Angkutan barang dan penumpang jarak jauh menurut Sudomo bisa dipusatkan di kawasan Seberang Ilir. Akan hal pengangkutannya ke sudut kota yang lain cukup dengan kendaraan kecil semacam colt. Sertamerta bis dan truk pun kemudian dilimpahkan ke terminal yang sudah ada di Seberang Ilir. Dengan sendirinya terminal berukuran 80 x 90 meter di kawasan ini menjadi bertambah hiruk pikuk dan cepat rusak. Pemerintah - Kotamadya tentu saja cukup punya niat untuk mendadaninya. Tapi lagi-lagi soal hambatan biaya. Pemasukan uang dari terminal? "Hasil terminal tidak untuk terminal itu saja melainkan juga untuk pengelolaan terminal lain dan rambu-rambu jalan," ucap Walikota drs Haji Ahmad Dahlan HY. Seminar Sungguhpun begitu dengan mengharap bantuan pemerintah pusat sebesar Rp 50 juta terminal itu tampaknya memang akan diperbaiki. Bahkan terminal Seberang Ulu sudah pasti pula tidak akan dibiarkan mubazir sebab akan dirubah menjadi semata-mata untuk penumpang. Untuk ini menurut Walikota Dahlan masih ditunggu biaya untuk penambahan fasilitas seperti atap ruang tunggu dan sebagainya. Kapan bantuan pusat itu datang? Dahlan angkat bahu. Hanya menyangkut urusan pedagang k-5 ia sudah mengambil jalan membebaskan Jalan Pasar Baru dari arus lalu lintas kendaraan dan menjadikannya sebagai tempat penampungan pedagang k-5 tadi. Tindakan ini diambil sebagai realisasi dari salah satu kesimpulan seminar tentang pedagang k-5 di Palembang baru-baru ini. Sementara itu kendaraan jurusan Tangga Buntung hanya dibolehkan berlabuh di luar terminal. Bahkan kendaraan di bawah 1 ton jurusan Sungai Batang cukup berlabuh di sepanjang Jalan Masjid Lama (Pasar Burung). Tapi semua usaha ini masih bersifat sementara. Dan baru dicoba dua pekan lalu. Dengan sendirinya hasilnya belum kelihatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus