Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Kodap XVI Yahukimo mengklaim telah menembak mati dua anggota TNI di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Rabu, 31 Juli 2024. Selain itu, terdapat satu unit truk yang dibakar oleh Komandan operasi Batalyon Yamue Dejang Heluka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klaim itu disampaikan oleh Penanggung Jawab Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak. “Ini laporan singkat, hari ini tanggal 31 Juli 2024, kami dari Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo berhasil menembak 2 anggota, satu anggota Brimob, yang ke dua salah satu pekerja jalan,” kata dia dalam keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada hari yang sama, TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya dari Batalyon Angin Bula juga melancarkan serangan terhadap TNI. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, dalam serangan itu satu prajurit TNI tewas dan satu luka-luka. “Dan sebuah kendaraan militer berlapis baja bocor dalam penyerangan tersebut,” kata Sebby melalui keterangan tertulis, Rabu.
TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya, kata Sebby, siap bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo untuk segera menggelar perundingan internasional dalam menyelesaikan konflik bersenjata di Papua Barat, termasuk pelanggaran HAM di tanah Papua. “Sebelum dirinya turun jabatan dari orang nomor satu di Indonesia,” kata Sebby.
Sebby menyebut, Presiden Jokowi harus mengetahui bahwa strategi yang digunakan oleh TPNPB OPM se-36 Kodap saat ini adalah perang gerilya. Oleh karena itu, perang ini tidak akan pernah berhenti hingga pemerintah Indonesia siap menyelesaikan konflik bersenjata di Papua melalui perundingan internasional. “Kami akan membuktikan siapa yang salah atas perebutan hak-hak masyarakat adat di tanah Papua,” kata dia.