Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Uskup Agung Jakarta Bicara Pilih Capres: Orang Ini Dikenal Apa?

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo meminta umat Katolik menggunakan hati nurani yang cerdas dalam memilih pemimpin di Pemilu 2024.

26 Desember 2023 | 12.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemilih memperhatikan daftar pasangan Calon Presiden, Wakil Presiden dan calon legislatif saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di TPS 30 Kelurahan Panggung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa 26 Desember 2023. Simulasi yang diselenggarakan KPU Kota Tegal tersebut diikuti 284 pemilih dilaksanakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo meminta umat Katolik menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihan di Pemilu 2024 nanti. Tak sekadar hari nurani, tapi hati nurani yang cerdas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hati nurani kan ada bodohnya, dalam memilih jangan memakai hati nurani yang bodoh ya tetapi yang cerdas, itu artinya mempertimbangkan segala macam,” ucapnya dalam bagian pesan Natal yang disampaikannya di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kardinal Suharyo, cerdas dengan suara hati artinya mengetahui perbuatan baik apa saja yang pernah dilakukan oleh calon pemimpin tersebut. Sesuai dengan pesan perayaan Natal tahun ini, ia berharap masyarakat dapat memilih pemimpin atau capres-cawapres yang sudah terlihat kontribusinya di masyarakat.

“Orang ini dikenal karena apa? Kalau orang ini dikenal karena rajin berbuat baik, karena kepeduliannya. Ya itulah yang dipilih, misalnya,” kata dia.

Pemimpin Gereja Katolik di Jakarta juga Indonesia itu juga berpesan agar masyarakat umat Katolik haus ilmu dengan membaca informasi di media massa. Melalui media massa, masyarakat akan mendapatkan pencerahan tentang profil pemimpin yang terbukti berjuang untuk kebaikan. 

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo (tengah), berbicara saat konferensi pers terkait Misa Natal di Katedral Jakarta pada 25 Desember 2023. (ANTARA/Asep Firmansyah)

Namun, Kardinal Suharyo menyatakan tidak bisa lebih jauh menyebut secara terang-terangan nama calon pemimpin yang seharusnya dipilih dan mana yang dihindari saat Pemilu 2024. “Nanti ya itu tadi, kalau semula (saya) menyebut pro ini, pro A, pro B, saya dikartu kuning oleh pimpinan saya (Paus). Ndak boleh,” kata dia.

Sebab itu, ia hanya bisa memberikan informasi kepada masyarakat tanpa masuk ke dunia politik praktis. Ia hanya bisa memberikan norma-norma objektif yang sesuai dengan etika politik.

Meski begitu ia berpesan kepada seluruh umat katolik untuk menentukan pilihan tanpa ada paksaan. Sebab setiap orang memiliki tanggung jawab tersebut. Di akhir pengumuman pemilu nanti, ia juga berharap agar masyarakat bisa menerima dengan lapang dada hasil tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus